- TANAMAN SORGUM PROGRAM JOKOWI MULAI DIPANEN DI LOMBOK TENGAH NTB
- WAPRES PASTIKAN INDONESIA SEGERA KIRIM BANTUAN KEMANUSIAAN GEMPA TURKI
- KBRI ANKARA AKAN EVAKUASI 104 WNI TERDAMPAK GEMPA TURKI DI LIMA LOKASI
- TPNPB-OPM MENGAKU BERTANGGUNG JAWAB ATAS PEMBAKARAN PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA
- TPNPB-OPM MENGAKU SANDERA PILOT SUSI AIR KAPTEN PHILIPS ASAL SELANDIA BARU
- KEMENDAGRI DORONG PEMKOT SORONG GENJOT REALISASI APBD SEJAK AWAL TAHUN
- POLRI: PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA DIBAKAR KKB PIMPINAN EGIANNUS KOGOYA
- POLRI PREDIKSI BERITA HOAKS DAN POLITIK IDENTITAS MENINGKAT JELANG PEMILU 2024
- PRESIDEN YAKIN PENURUNAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI TIDAK PENGARUHI INVESTOR
- KAPOLRI: TIM GABUNGAN TERUS MENCARI PILOT DAN PENUMPANG SUSI AIR DI NDUGA PAPUA
Ratusan Ilmuwan Komunikasi Kumpul di Semarang Bahas AI
Peristiwa • 24 days agoSemarang: Sebanyak 154 ilmuwan komunikasi mengikuti konferensi internasional yang digelar oleh Ikatan Sarjana Ilmu komunikasi Indonesia (ISKI) di Semarang, Jawa Tengah, pada 7-8 November. Konferensi ini membahas kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Tema yang diangkat ialah Artificial Intelligence and The Future Communication. Ilmuwan komunikasi yang hadir berasal dari Indonesia, Filipina, dan Australia.
Konferensi ini menjadi wadah solusi nyata konstruksi sebagai ruang diskusi peneliti, akademisi, dan praktisi tentang perkembangan ilmu komunikasi. Menurut Ketua ISKI Dadang Rahmat Hidayat, teknologi memiliki wajah ganda yang tidak hanya bisa membantu manusia untuk menyelesaikan berbagai persoalan, namun juga akan dihadapkan pada berbagai persoalan baru.
Danang mencontohkan media sosial (medsos) yang menciptakan demokrasi digital sekaligus menjadi sarana menyebarkan misinformasi, malinformasi, disinformasi, dan berita bohong atau hoaks.
Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong menyambut baik konferensi internasional ini. Konferensi internasional ini menjadi wadah mengumpulkan berbagai pemikiran untuk pengembangan bidang komunikasi.
Indonesia, diakuinya, sudah memiliki strategi nasional dalam pengembangan AI. Tetapi masih terbuka untuk menerima masukan dari berbagai kalangan, khususnya akademisi atau ilmuwan komunikasi.