Pencarian Korban Jatuhnya Helikopter Militer AS di Australia Berlanjut

Helikopter Militer Jatuh di Australia, 3 Marinir AS Tewas

Helikopter yang Membawa Rombongan Turis Hilang Dekat Gunung Everest

22 Tentara AS Terluka dalam ‘Kecelakaan' Helikopter di Suriah

Kadispenad: Heli Bell-412 Sudah Diinspeksi & Layak Terbang

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI  Hamim Tohari memastikan bahwa hingga saat ini tim investigasi telah dikirimkan ke lokasi kejadian untuk menyelidiki penyebab pasti jatuhnya helikopter.

"Bahwa Heli Bell-412 EP dengan nomor registrasi HA-5187 itu sebelum digunakan sudah melalui inspeksi dan dinyatakan layak untuk terbang," jelas Brigjen Hamim.

Saat ini, tim investigasi sudah mulai bekerja mengusut jatuhnya helikopter Bell 412. 

"Nanti kalau sudah ada update dari keterangan dari tim investigasi, kru, dan saksi, nanti akan kita sampaikan,"tambahnya. 

Panglima TNI Terjunkan Tim Pencari Fakta Usut Jatuhnya Helikopter Bell 412

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menerjunkan tim pencari fakta untuk investigasi kecelakaan helikopter milik TNI AD di kawasan perkebunan teh Ciwidey, Bandung, Jawa Barat. Tim pencari fakta akan mengecek Apakah helikopter jatuh karena cuaca atau karena teknis.

Jatuhnya Helikopter Bell 412 Milik TNI AD menyebabkan 5 kru mengalami luka ringan. Panglima menyatakan tim pencari fakta akan mengecek penyebab jatuhnya helikopter.

"Untuk mengecek jatuhnya, apakah karena cuaca atau karena human error, atau karena teknis dan sebagainya nanti menunggu tim yang akan kita bentuk," kata Laksaman Yudo Margono, Jakarta Selatan, Senin (29/5/2023).

Selain itu, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Hamim Tohari memastikan helikopter TNI AD yang jatuh dalam kondisi layak terbang. 

Kadispenad Tegaskan Helikopter Bell 42 yang Jatuh di Ciwidey Layak Terbang

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari menyatakan helikopter berjenis Bell 412 yang terjatuh di Ciwidey, Jawa Barat dipastikan layak untuk terbang. Brigjen Hamim Tohari menambahkan, hingga saat ini tim investigasi telah dikirim ke lokasi kejadian untuk menyelidiki penyebab jatuhnya helikopter ini. 

"Jadi namanya kecelakaan apalagi terkait alat transportasi ini kan bisa terjadi kapanpun di manapun. Secara keseluruhan saya sampaikan bahwa Helibell 412 sebelum digunakan sudah melalui inspeksi dan dinyatakan layak untuk terbang. Karena itu merupakan produksi tahun 2013 akhir menjelang 2014. Sehingga sebenarnya secara teknik heli tersebut masih layak pakai," ujar Brigjen TNI Hamim Tohari.

Brigjen TNI Hamim Tohari juga mengungkapkan bahwa terdapat lima korban yang berada di dalam helikopter tersebut. 

"Yang ada di dalam adalah pilot dan kopilot dua orang, ditambah lagi tiga kru dari prajurit kami juga. Heli tersebut sedang digunakan dalam latihan," lanjutnya. 

Warga Dilarang Mendekat ke Lokasi Jatuhnya Helikopter TNI AD

Warga sekitar dilarang mendekat ke lokasi jatuhnya helikopter Bell 412 milik TNI AD di kawasan Ciwidey, Kampung Bayongbong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (29/5/2023). 

Berdasarkan pantauan Metro TV, lokasi sudah dijaga ketat oleh sejumlah prajurit TNI sejak pagi hingga sore hari ini. Warga tidak diperbolehkan melewati atau memasuki lokasi tersebut karena sudah diberi garis polisi. 

Helikopter jenis Bell 412 milik TNI AD jatuh di Kampung Boyongbong pada Minggu (28/5/2023) siang. Helikopter itu digunakan untuk latihan pratugas Batalyon Infanteri 300/Braja Wijaya, Kodam Siliwangi. 

Namun, helikopter yang dioperasikan pusat penerbangan AD tiba-tiba terbakar. Hal tersebut terjadi pukul 13.30 WIB. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, lima kru berhasil selamat. 

Puing Helikopter TNI AD yang Jatuh Dievakausi Setelah Investigasi Selesai

Pihak TNI AD masih melakukan investigasi terkait jatuhnya helikopter Bell 412 di Kebun Teh Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Puing-puing helikopter yang terbakar baru akan dievakuasi jika investigasi telah selesai dilakukan, Senin (29/5/2023). 

Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Hamim Tohari menyatakan pihaknya telah mengirim tim investigasi ke lokasi jatuhnya helikopter, untuk menyelidiki penyebab insiden ini. 

Brigjen Hamim juga mengatakan hingga saat ini proses investigasi masih berlangsung. Hasil akhir investigasi akan diumumkan setelah seluruh prosesnya selesai dilakukan. 

Helikopter jenis Bell 412 milik TNI AD jatuh di Kebun Teh Rancabali, Kampung Boyongbong pada Minggu (28/5/2023) siang. Helikopter itu digunakan untuk latihan pratugas Batalyon Infanteri 300/Braja Wijaya, Kodam Siliwangi. 

Namun, helikopter yang dioperasikan pusat penerbangan AD tiba-tiba terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, lima kru berhasil selamat. 

TNI Bakal Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Penyebab Jatuhnya Helikopter

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan pihaknya tengah melakukan investigasi atas jatuhnya helikopter Bell 412 di kebun teh Rancabali Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (29/5/2023) siang. Investigasi dilakukan untuk memastikan penyebab jatuhnya helikopter apakah karena faktor cuaca atau karena faktor lainnya.

"Jatuhnya pesawat tersebut akan kita adakan tim pencari fakta untuk mengecek kenapa jatuhnya ini, apakah karena cuaca, human eror atau karena teknis dan sebagainya," ungkap Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.

Lokasi Jatuhnya Helikopter Milik TNI AD di Ciwidey Dijaga Ketat

Lokasi jatuhnya helikopter Bell 412 milik TNI AD di kawasan Ciwidey, Kampung Bayongbong, Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dijaga ketat oleh sejumlah anggota TNI. 

Pasca jatuhnya helikopter Bell 412 di Ciwidey, TKP ramai dikunjungi warga sekitar. Warga dan awak media dilarang untuk mendekat. Adapun jarak dari permukiman warga ke lokasi jatuhnya helikopter berkisar satu kilometer. 

Berdasarkan pantauan tim Metro TV di TKP, lokasi kejadian sudah dijaga ketat sejak pagi, Senin (29/5/2023). Anggota TNI AD berjaga di pinggir jalan yang menjadi salah satu akes menuju TKP. 

Terlihat juga beberapa kendaraan TNI AD dan petugas kepolisian terparkir di bahu jalan. 

Helikopter jenis Bell 412 milik TNI AD jatuh di Kampung Boyongbong pada Minggu (28/5/2023) siang. Helikopter itu digunakan untuk latihan pratugas Batalyon Infanteri 300/Braja Wijaya, Kodam Siliwangi. 

Namun, helikopter yang dioperasikan pusat penerbangan AD tiba-tiba terbakar. Hal tersebut terjadi pukul 13.30. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, lima kru berhasil selamat. 

5 Korban Heli TNI Jatuh di Ciwidey Dirawat di RS Dustira Cimahi

Sebuah helikopter jenis Bell 412 milik TNI AD jatuh di perkebunan teh di kawasan Ciwidey, Rancabali, Bandung, Minggu (28/5/2023). Lima kru yang berada di dalam helikopter saat ini dirawat di RS Dustira, Kota Cimahi, Senin (29/5/2023).

Belum ada keterangan resmi mengenai kondisi medis kelima korban. Sebelumnya dilaporkan bahwa kelima korban perlu dirawat karena mengalami luka benturan. Hal itu disampaikan Kadispenad Brigjen TNI Hamim Tohari.

Helikopter TNI AD jenis Bell 412 jatuh saat digunakan untuk mendukung latihan pra tugas Batalyon Infanteri di kawasan Rancabali. Sebelum jatuh, helikopter sempat berputar-putar di udara.

Hingga kini, belum diketahui pasti kronologi dan penyebab helikopter itu jatuh. Sementara penjagaan di lokasi jatuhnya helikopter semakin diperketat. Masyarakat tidak diizinkan untuk mendatangi langsung TKP. 

TNI AD Investigasi Penyebab Helikopter Jatuh di Ciwidey

TNI Angkatan Darat (AD) menginvestigasi penyebab kecelakaan helikopter jenis Bell 412 di Ciwidey, Bandung, Minggu (28/5/2023). 

Sebanyak lima penumpang helikopter milik TNI AD itu dilaporkan selamat dan kini dirawat di rumah sakit akibat luka benturan. Hal itu disampaikan Kadispenad Brigjen TNI Hamim Tohari.

Awalnya, sebuah video jatuhnya helikopter sempat viral di media sosial. Dalam video tersebut, sebuah helikopter terbakar dan mengeluarkan asap hitam sekitar pukul 13.30 WIB. Helikopter itu dikabarkan jatuh saat dipakai latihan pratugas Batalyon Infanteri 300/BJW. 

5 Korban Kecelakaan Helikopter TNI AD Dilarikan ke RSUD Soreang

Sebuah helikopter jenis Bell 412 milik TNI AD jatuh di perkebunan teh di kawasan Ciwidey,  Rancabali, Bandung, Minggu (28/5/2023). Lima korban yang berada di dalam helikopter berhasil dievakuasi dan dilarikan ke RSUD Soreang.

Helikopter milik TNI AD itu digunakan untuk latihan pra tugas Batalyon Infanteri di kawasan Rancabali. Naas, helikopter itu jatuh bersama lima awak di dalamnya. 

Berdasarkan informasi warga, helikpter itu sempat berputar-putar di udara akibat cuaca buruk. Akhirnya, helikopter itu jatuh di perkebunan dan terbakar.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Namun lima TNI AD mengalami luka dan telah dievakuasi ke RSUD Soreang. 

5 TNI AD Korban Kecelakaan Helikopter di Ciwidey Dievakuasi

Seluruh korban kecelakaan helikopter TNI AD yang jatuh di perkebunan teh di kawasan Ciwidey, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dinyatakan selamat, Minggu (28/5/2023). Namun, lima korban tersebut menderita luka-luka dan telah dievakuasi ke RSUD Soreang. 

"Crew Heli yang berjumlah lima orang, seluruhnya dalam kondisi selamat dan hanya mengalami luka-luka akibat benturan," kata pernyataan yang dirilis oleh Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad). 

Helikopter itu jatuh saat digunakan untuk mendukung latihan pra tugas Batalyon Infanteri di kawasan Rancabali. Namun, helikopter terjatuh hingga terbakar. Sebelum jatuh, helikopter sempat berputar-putar di udara.

Hingga kini, belum diketahui pasti kronologi dan penyebab helikopter TNI AD berjenis Bell 412 itu jatuh.

Kapolresta Bandung Tinjau Helikopter Jatuh di Ciwidey

BMKG: Lokasi Jatuh Heli Kapolda Jambi Berpotensi Hujan Ringan

Proses evakuasi terhadap Kapolda Jambi dan tujuh orang lainnya terhambat karena cuaca buruk. Rencananya, evakuasi akan dilakukan esok hari, Selasa (21/2/2023) pagi.

Kepala BMKG Kerinci Jambi, Kurnianingsih mengatakan kondisi cuaca esok hari di lokasi kejadian diperkirakan terjadi kabut di pagi hari dan hujan ringan di siang hari. 

BMKG mengatakan waktu yang tepat untuk melakukan evakuasi dimulai dari pukul 09.00 WIB. BMKG mengimbau para petugas untuk terus mewaspadai kondisi awan yang cukup tebal di wilayah Kabupaten Kerinci. 

Sementara itu, tim SAR gabungan telah membuat tenda darurat dan menyiapkan perlengkapan pribadi seperti obat-obatan dan alat medis lainnya di lokasi kejadian. Tim kesehatan juga telah memberikan penanganan medis kepada Kapolda Jambi dan korban lainnya.

2 Skema Polri Evakuasi Rombongan Kapolda Jambi

Dua helikopter yang diterbangkan dari Posko Karhutla Jambi sudah mendarat di Lapangan Korlip Kabupaten Merangin. Usai mendarat, tim evakuasi akan melakukan upaya evakuasi dengan jalur darat dan udara, Minggu (19/2/2023).

Kapolri menyebut ada dua skema atau skenario penyelamatan. Pertama, tim jalur darat bisa langsung menuju titik evakuasi jika cuaca memungkinkan. Kedua, jalur udara akan turun ke titik evakuasi dengan helikopter serta peralatan lengkap, untuk menjemput rombongan Kapolda Jambi. 

Saat ini, jalur darat sudah bergerak lebih dulu dan sudah sampai perbukitan, namun belum mencapai titik evakuasi. Kapolri Listyo Sigit menyebut bahwa tim darat sudah berada di jarak 3 KM atau 4 KM dari lokasi rombongan Kapolda Jambi. 

Daftar Penumpang Helikopter Rombongan Kapolda Jambi yang Mendarat Darurat di Bukit Tamia

Berikut nama kru dan penumpang helikopter Polri jenis Bell 412 SP dengan nomor Registrasi P-3001 yang mendarat darurat di Bukit Tamia, Muara Emat, Jambi:

-Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono.
- Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudistira.
-Dirpolairud Polda Jambi, Kombes Pol Michael Mumbunan.
-Korpsprim Polda Jambi, Kompol Ayani.
-ADC Kapolda Jambi.
-AKP Ali H.
-AKP Amos F. 
-AIPDA Susilo. 

Sebelumnya, helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dikabarkan mendarat darurat di sebuah Bukit Tamia, Muara Emat, Kerinci, Minggu (19/2/2023). 

Jenazah Khairul Anam Korban Helikopter Jatuh Dimakamkan Secara Kedinasan

Jenazah Briptu Muhammad Khairul Anam, korban helikopter milik Polri yang jatuh di Bangka Belitung, dimakamkan di pemakaman umum Magetan, Jawa Timur. Pemakaman dilakukan secara kedinasan kepolisian.

Ratusan kerabat, keluarga dan anggota kepolisian mengiringi pemakaman korban dengan suasana haru hingga selesai pemakaman. Menurut Polres Magetan, AKBP Muhammad Ridwan, korban dikenal sangat baik, taat beribadah dan sangat menurut perintah atasannya pada saat bertugas.

Helikopter Puskesmas Jatuh di Mimika, 1 Hilang

Sebuah helikopter yang digunakan puskesmas keliling jatuh di Mimika, Papua. Pada saat kejadian, Rabu (08/06/2022) siang, helikopter yang dioperasikan PT Unitrade Persada Nusantara ini membawa dua awak dan sembilan pasien. 

Tiga dari sembilan pasien itu adalah anak-anak dan seorang di antaranya masih dalam pencarian. Sisanya sudah berhasil dievakuasi dari lokasi jatuhnya helikopter medis tersebut. 

Ada Apa dengan Alutsista?

Dua kali sudah kecelakaan alutsista terjadi di Juni, yaitu jatuhnya pesawat tempur jenis Hawk 200 di Kampar, Riau dan jatuhnya helikopter TNI AD berjenis Mi-17 saat latihan terbang, padahal anggaran pertahanan terus meningkat.

Korban Meninggal Helikopter Jatuh di Kendal Dimakamkan Hari Ini

Empat orang korban yang meninggal dunia dalam latihan terbang Helikopter TNI AD di Kendal dijadwalkan akan dimakamkan hari ini (07/06/2020). Sementara korban selamat masih mendapat perawatan.

3 Meninggal Akibat Helikopter TNI yang Jatuh di Kendal

Helikopter milik TNI AD jatuh di sekitar Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah, pada Sabtu (6/6/2020) sore. Helikopter dengan tipe Mi17 itu membawa delapan penumpang. Tiga orang dikabarkan meninggal, sementara lima lainnya mengalami luka berat.

Tukang Bubut Rakit Helikopter untuk Atasi Macet

Seorang tukang bubut di Sukabumi, Jawa Barat merakit helikopter menggunakan mesin penggerak genset. Aksi tersebut dilakukan lantaran kesal setiap hari melihat kemacetan di depan bengkelnya.

Helikopter Jatuh di Dekat Bandara Internasional Lombok

Sebuah heli terjatuh di area persawahan desa Kawo, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB sore hari tadi (14/7). Lokasi helikopter yang jatuh ini tidak jauh dari bandara Internasional Lombok.