Yang Mulia Chamgon Kenting Tai Situpa Gelar Puja Bakti di Candi Mendut & Borobudur

Yang Mulia Chamgon Kenting Tai Situpa Rinpoche bersama dengan Walubi dan umat Buddha dari dalam dan luar negeri, baru-baru ini menggelar puja bakti di Komplek Candi Borobudur dan Candi Mendut, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. 

Puja bakti tersebut mengawali rangkaian kegiatan Dharma Teaching oleh Guru Vajradhara Yang Mulia Chamgon Kenting Tai Situpa Rinpoche. Yang Mulia Chamgon Kenting Tai Situpa Rinpoche sendiri merupakan salah satu guru tersenior aliran Karma Kagyu, sehingga kehadirannya sangat dinantikan oleh umat Buddha. 

Usai menggelar puja bakti di Komplek Candi Borobudur, puja bakti kemudian dilanjutkan di Candi Mendut, dan ditutup dengan pradaksina mengelilingi Candi Mendut searah dengan jarum jam.

Legislator Diminta Ambil Peran Benahi Tata Kelola Candi Borobudur

Destinasi Super Prioritas Borobudur Ditargetkan Raup USD 2 Miliar

perekonomian Jawa Tengah akan naik hingga 6 persen di tahun 2024 seiring menjamurnya UMKM terlatih

Kementerian PUPR Kembangkan 821 unit Sarhunta di DSP Borobudur

Pengunjung Borobudur Meningkat 2 Kali Lipat di Libur Iduladha

Warga Sekitar Candi Borobudur Tagih Janji Jokowi Datangkan Wisatawan

Puluhan perwakilan warga di kawasan Candi Borobudur mengadu soal karut marut pengelolaan kawasan wisata tersebut kepada Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Mereka juga menagih janji Presiden Joko Widodo pada 2014 lalu, yang menyebut akan mendatangkan 20 juta wisatawan asing ke Indonesia.

Warga menilai, kebijakan yang tidak tepat sasaran sudah sangat merugikan masyarakat sekitar karena berdampak pada berkurangnya jumlah pengunjung.

Bertempat di Balai Perekonomian Desa Borobudur, Kabupaten Magelang, perwakilan dari berbagai elemen masyarakat tersebut mengadu kepada Lestari Moerdijat serta anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem, Sugeng Suparwoto dan Mohammad Haerul Amri.

Ada berbagai persoalan yang dinilai merugikan masyarakat di sekitar Candi Borobudur. Salah satunya, pembatasan jumlah jam dan hari berkunjung ke struktur bangunan Candi Borobudur yang berakibat jumlah wisatawan menurun.

Mereka juga menagih janji Presiden Joko Widodo pada 2014 lalu, yang menyebut akan mendatangkan 20 juta wisatawan asing ke Indonesia. Di mana 10% di antaranya ditujukan ke Candi Borobudur. Namun, hingga saat ini jumlah wisatawan asing masih jauh dari target tersebut.

Warga menuntut pemerintah mengkaji ulang pembatasan kunjungan 1.200 wisatawan setiap harinya yang naik ke Candi Borobudur. Mereka meminta jam berkunjung dikembalikan ke pukul 04.00 WIB untuk pengunjung yang ingin melihat sunrise, hingga pukul 19.00 WIB untuk yang ingin melihat sunset.

Mereka meyakini dengan banyaknya wisatawan yang datang akan mendulang perekonomian warga di sekitar Candi Borobudur.

Menanggapi aduan warga, Lestari Moerdijat akan menampung aspirasi tersebut untuk diperjuangkan di parlemen, melalui MPR dan lintas komisi di DRI RI sebagai bahan pertimbangan pengambil kebijakan pemerintah soal aspek sosial masyarakat dalam regulasi kunjungan ke Candi Borobudur.

"Secara formal tentu akan saya teruskan kepada para pihak," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat di Magelang, Sabtu 24 Juni 2024.

Upaya Pelestarian dan Pengembangan Wisata Borobudur Harus Sejalan

Jokowi Ungkap Isi Pertemuan dengan Ganjar: Bahas Revitalisasi Borobudur

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pertemuannya dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, hanya membahas perihal revitalisasi Candi Borobudur. Jokowi mengungkapkan pemerintah berencana merehabilitasi secara total situs bersejarah tersebut.

"Kemarin rapat mengenai Borobudur. Karena Borobudur mau kita revitalisasi, kita rehabilitasi total sehingga perlu rapat dengan Gubernur Jawa Tengah," ujar Jokowi usai membuka Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah 2023 di Jakarta, Rabu, 14 Juni 2023.

Kepala Negara menyebut bukan hanya Ganjar yang datang dalam pertemuan tersebut. Melainkan, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan Bupati Magelang Zaenal Arifin.

Jokowi Akan Terbitkan Perpres Soal Pengelolaan Kawasan Borobudur

4.500 Umat Buddha Hadiri Perayaan Waisak di Candi Borobudur

Detik-detik Waisak 2567 BE/2023 telah berlangsung pada Minggu (4/6/2023) pukul 10:41 WIB, ditandai dengan pemercikan air suci, siraman rohani dan pradaksina. 

Siraman rohani bertujuan agar umat Buddha menjadi pribadi yang lebih mawas diri dan dapat menjalankan dharma dalam kehidupan sehari-hari. Sementara pradaksina adalah ritual mengelilingi candi sebagai bentuk penghormatan kepada Sang Buddha. Prosesi detik-detik Waisak di Candi Borobudur tersebut diikuti oleh lebih dari 4.500 umat Buddha.

Ketum Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia, Y.M. Bhikkhu Dhammavuddho Thera mengatakan tema hari raya Trisuci Waisak 2587 BE/2023 yang ditetapkan Walubi adalah 'Aktualisasikan Ajaran Buddha Dharma di dalam Kehidupan Sehari-hari'', karena Sang Buddha mendapatkan damai dengan melewati kesulitan yang bertujuan membuat semua makhluk hidup berbahagia.

Y.M. Bhikkhu Dhammavuddho Thera menambahkan, kegiatan yang diadakan oleh Walubi tidak hanya bagi umat Buddha. Tetapi juga untuk seluruh masyarakat, terutama warga sekitar Kota Magelang, Jawa Tengah.

Perayaan Waisak tahun ini berbeda dengan tahun lalu, karena dihadiri oleh 32 orang biksu yang berjalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur, dengan membawa pesan bahwa praktik kedamaian tertinggi adalah kesabaran. Selain itu, perayaan pada hari Minggu kemarin juga dimeriahkan dengan Festival Lampion Waisak.

Y.M. Bhikkhu Dhammavuddho Thera berpesan kepada umat Buddha agar terus mengembangkan ajaran dana, sila dan samadi, karena Sang Buddha berpesan, siapa yang berbuat baik akan diikuti kebahagiaan seperti pedati mengikuti jejak kaki. 

3.500 Lampion Menghiasi Malam Puncak Perayaan Waisak 2567 BE

Festival Lampion Waisak 2023 di Candi Borobudur Diikuti Ribuan Umat

Peringatan detik-detik Waisak 2567 Buddhis Era (BE) 2023, diperingati dengan khidmat dan meriah, antusiasme masyarakat lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Sementara, dilaksanakan pelepasan lampion yang akan diikuti ribuan umat di Pelataran Candi Borobudur, Minggu (4/6/2023) sore. 

Sore hari ini proses pelepasan lampion akan segera dimulai. Prosesi tersebut dibagi dua sesi, yakni di sesi pertama akan dimulai pada pukul 17.00 Wib  dan sesi kedua akan dimulai pada pukul 19.30 Wib. 

Sesi pertama para peserta dan tamu undangan terpantau mulai berdatangan. Dalam proses tersebut terdapat ribuan lampion yang nanti akan diterbangkan bersama-sama. Namun sebelumnya, akan ada meditasi terlebih dahulu, yang dipimpin oleh pemuka agama setempat dan untuk sesi kedua, nantinya akan dihadiri oleh sejumlah tamu undangan yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. 

Prosesi pelepasan lampion tersebut tidak dibatasi usia dan juga tidak hanya umat beragama Buddha saja yang diperbolehkan untuk mengikutinya, sehingga dari wisatawan pun terlihat banyak yang mendaftar untuk mengikuti prosesi pelepasan lampion. 

Tiket masuk bagi wisatawan yang mengikuti prosesi tersebut dibandrol dengan harga Rp500 Ribu, dengan cara daring dari beberapa bulan lalu. 

Masyarakat Antusias Rayakan Waisak di Candi Borobudur

Ribuan umat berkumpul di Candi Borobudur untuk merayakan Hari Waisak 2567 BE, Minggu (4/6/2023). Tidak adanya pembatasan sosial membuat antusiasme masyarakat meningkat dari tahun sebelumnya.

Ribuan umat masih terus berdatangan ke Candi Borobudur untuk merayakan Waisak. Tak hanya umat Buddha, masyarakat lintas agama pun turut meramaikan peringatan tersebut. Bahkan, berdasarkan pantauan tim Metro TV, terdapat sejumlah warga mancanegara yang juga hadir dalam perayaan Waisak.

Menurut pengakuan masyarakat yang bukan umat Buddha, mereka sengaja datang ke Candi Borobudur hanya untuk melihat perayaan Waisak. Tidak adanya pembatasan sosial juga menjadi penentu ramainya perayaan tersebut.

Prosesi Waisak telah selesai digelar pada pukul 11 WIB. Setelah itu, ribuan umat juga melakukan pradaksina atau mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali searah jarum jam. 

Perayaan Waisak tak berhenti sampai situ saja. Pada malam hari, para umat akan melepas lampion. Rencananya, sejumlah pejabat negara akan menghadiri proses pelepasan lampion tersebut.

Waisak 2023 Jadi Momentum Memperkuat Pesatuan dan Kesatuan Bangsa

Puncak peringatan Tri Suci Waisak 2567 BE/2023 dipusatkan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (4/6/2023). Perayaan Waisak tahun ini bertemakan aktualisasi ajaran Buddha Dharma dalam kehidupan sehari-hari, dengan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta perdamaian dunia.
 
Wakil Ketua Panitia Waisak Nasional 2567 BE/2023, Karuna Murdaya menjelaskan tema ini mengandung ajakan untuk berbuat baik, saling menyayangi, saling memaafkan dengan penuh kesadaran tentang pentingnya cinta kasih sebagai sumber kebahagiaan.
 
Dalam pidatonya, Karuna juga sempat melaporkan rangkaian kegiatan Hari Raya Tri Suci Waisak 2567 BE/2023. Di antaranya, membersihkan Taman Makam Pahlawan di seluruh Indonesia pada 21 Mei 2023 lau.
 
Para umat Buddha mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada para pahlawan bangsa yang telah mewariskan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Melalui jalan panjang dan berliku sejak zaman penjajan Belanda.
 
Karuna pun menjelaskan, sebagai generasi penerus bangsa kita tidak boleh melupakan jasa para pahlawan untuk selama-lamanya. Harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Rangkaian Peringatan Trisuci Waisak di Candi Borobudur

Prosesi Waisak yang dilakukan di Candi Borobudur sudah selesai digelar, Minggu (4/6/2023). Para umat selanjutnya akan mengelilingi candi (pradaksina) sebanyak tiga kali searah jarum jam. 

Sebelum prosesi Waisak, terdapat lima lilin yang dinyalakan bersamaan. Lilin itu memiliki warna yang berbeda, yakni merah, biru, putih, jingga dan kuning. Seluruh warna pada lilin itu memiliki arti yang positif dan memiliki harapan.

Perayaan Waisak tahun ini lebih ramai dari tahun sebelumnya. Ribuan umat Buddha dari berbagi daerah datang ke Candi Borobudur untuk menghadiri prosesi Waisak. Prosesi itu berlangsung secara khidmat.

Meskipun cuaca di Candi Borobudur sangat terik, antusias masyarakat masih tetap tinggi. Mereka rela berjemur demi mendapatkan air suci dari para Biksu.

Usai menjalani prosesi Waisak, para umat akan bersiap untuk melaukan kegiatan pradaksina atau mengelilingi candi Borobudur sebanyak tiga kali. Acara ditutup dengan pelepasan lampion pada malam hari.

Umat Buddha Tiba di Candi Borobudur Setelah 2 Jam Berjalan Kaki

Setelah melakukan pawai dengan berjalan kaki dari Candi Mendut, peserta kirab akhirnya tiba di Candi Borobudur pukul 08.30 WIB. Sebelumnya, pawai dalam rangka memperingati puncak Trisuci Waisak dimulai sekitar pukul 06.45 WIB.
 
Rombongan pawai menempuh dua jam perjalanan dengan membawa Api Dharma, Air Berkah dan Sarana Puja yang memiliki simbol keberkahan berupa padi serta aneka buah-buahan.

Nantinya, rombongan pawai akan mengikuti prosesi detik-detik perayaan Waisak 2567 BE/2023 di Pelataran Candi Borobudur. Prosesi perayaan Waisak akan dimulai pukul 10.41 WIB.
 
Wakil Ketua Panitia Perayaan Waisak, Karuna Murdaya mengatakan antusiasme masyarakat khususnya umat Buddha di tahun ini lebih ramai dibandingkan 2022 lalu.

Umat Muslim di Kota Batu Ikuti Tradisi Pindapata Jelang Waisak

32 Biksu Thudong tiba di Candi Borobudur

Kehadiran mereka dalam rangka menyambut Trisuci Waisak 2567 BE tahun 2023.

32 Biksu Jalan Kaki dari Thailand Tiba di Candi Borobudur

Sebanyak 32 biksu asal Thailand yang melakukan ritual Thudong (jalan kaki) tiba di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (1/6/2023). Kehadiran mereka dalam rangka menyambut Trisuci Waisak 2567 BE/2023.

Pantuan Medcom.id, para biksu memasuki Kompleks Candi Borobudur sekitar pukul 15.30 WIB. Mereka dikawal sejumlah tim gabungan mulai dari TNI, Polri, hingga organisasi masyarakat.

Seluruh biksu disambut gembira oleh masyarakat sekitar. Bahkan, mereka menerima bunga sebelum memasuki area Candi Borobudur.

Semangat 32 biksu itu tidak surut, meski sudah melakukan perjalanan jauh. Mereka tetap senang dan tenang menuju puncak candi sekaligus melakukan ibadah.

Para biksu ini menempati posisi masing-masing untuk berdoa. Setelah itu mereka bermeditasi dengan khidmat dan dilanjutkan dengan mengelilingi candi sebanyak tiga kali.

Sebelumnya, 32 biksu Thudong lebih dulu menyambangi Candi Mendut pada pagi hari. Mereka juga berdoa dan berfoto bersama sebelum melanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur.

Puluhan Biksu Gelar Pindapatta di Magelang

Puluhan biksu dari dalam dan luar negeri menjalani proses Pindapatta (mengunjungi permukiman umat) jelang perayaan Waisak 2567 BE 2023. Proses itu dilakukan untuk memberi kesempatan umat untuk berdharma ke para biksu.

Prosesi Pindapatta dilakukan oleh puluhan biksu dengan memulai start dari kawasan Klenteng Liong Hok Bio dan mengelilingi kawasan Jalan Pemuda, Magelang, Jawa Tengah. Para umat bisa berdharma ke para biksu dalam bentuk uang maupun makanan.

Pindapatta merupakan tradisi para buddha terdahulu yang diikuti para siswa atau pengikut ajaran sang buddha hingga sekarang. Hal itu dilakukan sebagai bentuk dukungan untuk biksu agar fokus dalam mengajarkan ajaran buddha dan tidak memikirkan duniawi.

Prosesi itu mengundang perhatian masyarakat masyarakat sekitar. Tak sedikit warga sekitar yang ikut berdharma dengan memberikan uang hingga makanan dengan sikap anjali.  

32 Biksu dari Thailand Tiba di Semarang

Kedatangan 32 bhante atau biksu internasional thudong (ritual jalan kaki) langsung disambut warga Buddhis di Kota Semarang, Jawa Tengah. Puluhan biksu tiba di Vihara Adi Dharma, Minggu (28/5/2023) petang.

Saat tiba di vihara, umat Buddha menyambut para bhante dengan penuh hormat yakni menggelar tradisi cuci kaki terhadap 32 biksu yang menjalankan ritual jalan kaki dari Thailand ke Candi Borobudur.

Para umat Buddha tampak berbaris rapi di sisi kanan-kiri jalan yang sudah disediakan. Setelah membasuk kaki, para umat Buddha juga mengelap kedua kaki bhante hingga kering.

32 Biksu Thudong Disambut Ritual Cuci Kaki Setibanya di Vihara Adi Dharma Semarang

Kedatangan 32 bhante atau biksu internasional thudong (ritual jalan kaki) langsung disambut warga Buddhis di Kota Semarang, Jawa Tengah. Puluhan biksu tiba di Vihara Adi Dharma pada Minggu (28/5/2023) petang.

Saat tiba di vihara, para umat Buddha menyambut para bhante dengan penuh hormat yakni menggelar tradisi cuci kaki terhadap 32 biksu yang menjalankan ritual jalan kaki dari Thailand ke Candi Borobudu.

Ketika masuk di dalam vihara ini tampak para umat Buddha berbaris rapi di sisi kanan-kiri jalan yang sudah disediakan. Setelah dibasuh, para umat Buddha juga mengelap kedua kaki bhante hingga kering.

Jelang Waisak, Candi Borobudur Dibersihkan

Petugas Balai Konservasi Borobudur membersihkan Candi Borobudur dan menata kawasan sekitar menjelang perayaan Waisak, Jumat (2/6/2023) mendatang.

Sisi bangunan Candi Borobudur disemprot menggunakan air oleh sejumlah petugas untuk menghilangkan debu yang menempel di bebatuan candi. Penataan tanaman untuk menambah keindahan bangunan juga dilakukan di halaman Candi Borobudur.

Perayaan Waisak di Candi Borobudur yang mengangkat tema "Aktualisasi Ajaran Buddha Darma di dalam Kehidupan Sehari-hari" akan dimulai pada 30 Mei 2023. 

Rombongan Biksu Thailand Disambut Meriah Masyarakat Batang

Rombongan 32 biksu dari berbagai negara Asia Tenggara yang menjalani ritual Thudong atau berjalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur untuk merayakan Waisak, tiba di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Para biksu disambut masyarakat dan jajaran Pemkab Batang di rumah dinas Bupati Batang. 

Rombongan biksu singgah di tiga lokasi. Pertama para biksu singgah di rumah dinas Bupati Batang, dan dijamu dengan hidangan khas daerah tersebut. Di lokasi ini para biksu disambut meriah oleh masyarakat. 

Dari rumah dinas bupati, para biksu asal Thailand, Malaysia dan Indonesia ini melanjutkan perjalanan menuju tempat transit kedua di Kecamatan Tulis, yang berjarak 12 kilometer. Para biksu diagendakan menerima Derma dari komunitas Omah Tani, berupa hasil bumi seperti sayuran dan buah-buahan yang dipetik dari kebun. 

Selanjutnya, para biksu menginap di salah satu gereja di Kecamatan Banyuputih, yang menjadi persinggahan ketiga di Kabupaten Batang. Perjalanan para biksu akan kembali dilanjutkan menuju Kabupaten Kendal pada Sabtu (27/5/2023). Ritual Thudong berakhir di candi Borobudur pada perayaan Waisak 4 Juni 2023. 

Warga Pekalongan Sambut Kedatangan Rombongan Biksu

Rombongan biksu dari berbagai negara di Asia Tenggara telah tiba di Pekalongan Jawa Tengah, Kamis (25/5/2023). Kedatangan 32 biksu disambut antusias masyarakat yang menunggu di sepanjang jalur pantura.

Gabungan biksu dari Thailand, Malaysia, Singapura dan Indonesia terus melakukan perjalanan menuju Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Mereka beberapa kali beristirahat di berbagai tempat, salah satunya Koramil 10 Wiradesa.

Para biksu itu akan melanjutkan perjalanan menuju Kanzuz Shalawat. Seluruh biksu mendapat undangan dari Habib Luthfi untuk menginap, sebelum melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Batang, esok hari.

Kedatangan biksu disambut antusias warga yang sudah menunggu. Mereka terkesan dengan sambutan hangat masyarakat Pekalongan. 

Rombongan Biksu Jalan Kaki dari Thailand Melintas di Jalur Pantura

Rombongan 32 biksu yang berangkat dari Thailand telah tiba di Jalur Pantura Pemalang pada Rabu (24/5/2023) siang. Sehari sebelumnya, rombongan biksu tersebut sempat bermalam di Kabupaten Tegal, sebelum berjalan menuju ke Pemalang. 

Di kawasan yang dipadati oleh kendaraan besar tersebut, aksi jalan kaki para biksu mendapat pengawalan lebih ketat dari sebelumnya, baik dari aparat polisi, ormas, maupun dari TNI. 

Selama menyusuri Jalur Pantura, para biksu akan singgah di beberapa kantor NU, Petanesia dan kelenteng di Pemalang, kemudian akan melanjutkan perjalanan menuju ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Ratusan Warga Tegal Sambut Kedatangan Biksu Thailand

Rombongan 32 biksu yang melaksanakan ritual Thundong tiba di Tegal, Jawa Tengah, Selasa (23/5/2023) kemarin. Kemudian mereka bermalam  di Kelenteng Tek Hay Kiong. 

Saat sampai di Kelenteng Tek Hay Kiong, rombongan biksu disambut oleh ratusan warga serta atraksi barongsai. 

Pihak  Yayasan Tri Dharma Kelenteng Tek Hay Kiong telah menyiapkan segala keperluan para biksu, termasuk makan dan penginapan. Menurut rencana, para biksu akan meninggalkan Kota Tegal menuju Ulujami, Pemalang, Rabu (24/5/2023). Lalu, mereka meneruskan perjalanan ke Candi Borobudur.

Rombongan Biksu Thailand Tiba di Brebes

Rombongan biksu yang melakukan ritual Thundong dari Thailand menuju Candi Borobudur, telah tiba di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada Senin (22/5/2023) kemarin. 

Puluhan personel dari Polres Brebes telah melakukan penjagaan di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat, tepatnya di Sungai Cisanggarung. 

Warga menunggu kedatangan rombongan biksu tersebut di pinggir jalan utama Pantura Losari-Brebes arah ke Tegal, serta memberikan makanan dan minuman kepada para biksu sebagai ungkapan toleransi dan penghormatan terhadap sesama. 

Rombongan Biksu Jalan Kaki dari Thailand Dapat Pengawalan TNI-Polri & Ormas Islam

Sebanyak 32 biksu yang berjalan kaki dari Thailand ke Indonesia, mendapatkan pengawalan dari TNI-Polri dan ormas Islam setibanya di Jalan Pantura, Subang, Jawa Barat. 

Puluhan biksu tersebut sedang melaksanakan ritual keagamaan Thundong, yakni proses perjalanan religi dengan menempuh jarak ribuan kilometer hanya dengan berjalan kaki. Para biksu berangkat dari Nakhon Sri Thammarat, Thailand pada akhir Maret 2023 lalu, dengan tujuan akhir Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, untuk merayakan Waisak pada Juni 2023 mendatang. 

Kedatangan para biksu ini disambut oleh masyarakat Indonesia. Pemimpin rombongan biksu mengaku sangat terharu melihat keramahan umat beragama di Indonesia, yang banyak memberikan dukungan melalui pengawalan selama perjalanan.

Rombongan Biksu Jalan Kaki dari Thailand ke Borobudur Tiba di Subang

Para biksu dari Thailand yang berjalan kaki menuju Borobudur, Magelang, Jawa Tengah telah tiba di Pantura Subang, Jawa Barat. Setelah menempuh ribuan kilometer, para biksu disambut warga sebelum tiba di Vihara Pamanukan untuk selanjutnya kembali melanjutkan perjalanan.

Dengan mengenakan pakaian khas, para biksu yang berjumlah 32 orang ini mendapatkan pengawalan dari TNI-Polri dan ormas Islam lainnya saat tiba di Jalan Pantura Pamanukan Subang, Jawa Barat. 

Puluhan biksu ini adalah bagian dari proses perjalanan ritual Thudong, proses perjalanan religi dengan menempuh jarak ribuan kilometer hanya dengan berjalan kaki. 

Para biksu berangkat berjalan kaki dari daerah Nakho Si Tammarat, Thailand pada akhir Maret 2023 dengan tujuan akhir Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah untuk merayakan Hari Waisak pada Juni 2023.

Selain didampingi umat Budha, para biksu ini tidak menyangka kehadiran mereka turut disambut oleh masyarakat yang berbeda keyakinan. 

Pemimpin rombongan para biksu merasa terharu dengan keramahan umat beragama yang ada di Indonesia. Selama dalam perjalanan, para biksu banyak didukung oleh warga. 
  
Setelah beristirahat dan bermalam di Wihara Sila Persada Pamanukan, ke-32 biksu ini akan kembali melanjutkan perjalanan menuju Candi Borobudur melewati Indramayu.