Surplus Neraca Perdagangan Modal Menopang Ketahanan Ekonomi RI

Neraca Dagang RI Catatkan Surplus USD3,48 Miliar

Rupiah Kembali Melemah ke Level Rp15.730/USD

Surplus Neraca Perdagangan Pertanda Ekonomi RI Masih Kuat

Selasa Sore Rupiah Menguat Tipis ke Level Rp15.716/USD

Kinerja Ekspor-Impor Diyakini Masih Kuat

Masih terjadi surplus neraca dagang di tengah tren penurunan harga komoditas dan perlambatan kinerja ekonomi global. Hal ini membuat pemerintah yakin kinerja eksternal Indonesia masih kuat.

Berdasarkan rilis siaran pers Badan kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, aktivitas perdagangan internasional Indonesia mengalami penurunan sejalan dengan tren penurunan harga komoditas global. 

Bank Dunia memperkirakan harga komoditas Global tahun 2023 akan turun sebesar 21,2% dibanding tahun 2022, sebagai dampak dari meningkatnya tensi geopolitik dan pelemahan ekonomi Tiongkok. 

Neraca Dagang September Surplus US 3,42 Miliar

Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatat surplus di bulan Seprember 2023 sebesar US3,42 miliar. Hal tersebut merupakan surplus perdagangan selama 41 bulan berturut-turut. sejak Mei 2020. 

Surplus masih terjadi karena penurunan kinerja impor lebih besar dari penurunan kinerja ekspor Indonesia. Tercatat nilai impor September sebesar US17,34 miliar atau turun 8,15?ri Agustus 2023. Nilai ekspor juga turun 5,63% menjadi US20,76 miliar. 

Nilai ekspor komoditas unggulan Indonesia seperti batu bara dan minyak kelapa sawit menurun. Ekspor batu bara di September 2023 anjlok 47% dibandingkan tahun lalu dan turun 2,1?ri bulan sebelumnya. 

Sementara ekspor minyak kelapa sawit anjlok 23%. Hanya kinerja ekspor besi yang meningkat 3% secara bulanan dan 8% secara tahunan. Sementara kinerja impor untuk konsumsi, bahan baku dan penolong serta barang modal juga mengalami penurunan di bulan september 2023 

Kemenkeu: Sektor Eksternal Indonesia Masih Kuat

Waspada Perlambatan Global Bisa Ganggu Ekonomi RI

Kamis Pagi, Rupiah Dibuka Melemah ke Level Rp15.398/USD

Neraca Perdagangan Surplus Lagi, Resiliensi Indonesia Masih Terjaga

Mendag: Surplus Masih Terus Berlanjut

Surplus Perdagangan Turun Jadi USD1,31 Miliar

Kinerja Sektor Nonmigas Kerek Ekspor Juli 2023

IHSG Ditutup Menguat di Level 6.915

Indonesia Emas Bukan Sekadar Cita-cita

Ekonomi RI Tetap Resilien, Angka Kemiskinan Turun dan Neraca Perdagangan Surplus

Surplus Perdagangan Jaga Ketahanan Eksternal Ekonomi RI

Neraca Dagang Kembali Surplus USD3,4 M di Juni 2023

Indonesia kembali mencatat suplus neraca dagang di Juni 2023, dengan surplus senilai USD3,45 miliar. Ini merupakan surplus perdagangan Indonesia selama 38 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto mengatakan, surplus pada Juni  itu lebih tinggi dari surplus Mei 2023 yang hanya sebesar USD0,44 miliar.

Ia menjelaskan, penurunan disebabkan oleh nilai impor barang yang anjlok hampir 20?ri bulan sebelumnya. Di Juni, nilai ekspor Indonesia juga menurun, tetapi hanya 5?ri nilai ekspor Mei 2023. 

Surplus neraca dagang pada Juni, didukung oleh ekspor bahan non migas, di antaranya bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati serta besi dan baja. 

Surplus Neraca Dagang Tak Mampu Selamatkan Rupiah

Surplus Neraca Perdagangan Indonesia USD3,45 Miliar

Neraca Perdagangan RI Diramal Surplus, Tapi Kinerja Ekspor Masih Negatif

Algoritma TikTok Bisa Bikin RI Kebanjiran Impor

Meski Menyusut, Surplus Neraca Dagang Bikin Rupiah Bernyali Libas Dolar AS

Penurunan Surplus Dagang Wajar, Kadin: Kondisi Ekonomi Pulih, Impor Mulai Naik Lagi

Neraca Dagang RI Surplus USD440 Juta di Mei 2023

Neraca perdagangan Indonesia surplus USD440 juta pada Mei 2023. Atas hasil ini, Indonesia telah mencatatkan surplus selama 37 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Namun, surplus ini jauh lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai USD3,94 miliar. 

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud mengatakan, ekspor Indonesia pada Mei mencapai USD21,72 miliar, sedangkan impor USD21,28 miliar. Karena itu, surplus perdagangan Indonesia terbilang tipis. 

Surplus tipis ini disebabkan pertumbuhan impor yang signifikan setelah libur Lebaran mencapai 38,65%. Namun, harga sejumlah komoditas unggulan seperti batu bara dan CPO justru turun masing-masing 17?n 7% dibandingkan April 2023. 

Neraca Dagang RI Diprediksi Surplus Tipis di Tahun Ini

Neraca Dagang Mei 2023 Surplus USD0,44 Miliar, Susut Lagi!

Kebijakan Eropa Hambat Aktivitas Dagang Indonesia

Neraca Perdagangan Indonesia April 2023 Surplus USD3,94 M

Neraca perdagangan Indonesia kembali surplus USD3,94 miliar di April 2023. Nilai ekspor Indonesia lebih tinggi dari impor. Surplus neraca perdagangan Indonesia terjadi selama 36 bulan berturut-turut. 

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekpor Indonesia turun 17,62% menjadi USD19,29 miliar pada April 2023. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, nilai ekspor April 2023 turun hingga 29,4%. Penurunan nilai ini merupakan pola musiman karena libur Idulfitri. 

Secara bulanan, penurunan ekspor paling dalam terjadi pada komoditas logam mulia perhiasan 52,32?n lemak hewan nabati 24%. Tiongkok menjadi negara tujuan ekspor utama Indonesia USD4,62 miliar disusul Amerika Serikat dan India USD1,54 miliar.

Nilai impor Indonesia juga turun 25% jika dibandingkan bulan sebelumnya dan 22% jika dibandingkan tahun sebelumnya dengan nilai USD15,35 miliar. Penurunan impor paling dalam terjadi pada mesin atau perlengkapan elektrik.