NEWSTICKER

Tag Result: tradisi

Multikultural Santapan Nusantara

Multikultural Santapan Nusantara

Nasional • 20 days ago

Sentani Kabupaten Jayapura yang menyimpan pesona alam dan budaya  serta adat istiadat yang tak lepas dari kekayaan alamnya. 

Untuk pertama kalinya negara memberikan pengakuan kepada 14 kampung adat di Kabupaten Jayapura, karena keberadaan masyarakat adat dan kehidupannya yang selama ini telah mempertahankan kebudayaan serta adat istiadatnya.

Sembilan di antaranya itu terletak di tepian Danau Sentani. Tim Journey pun mendatangi salah satu kampung ada tersebut yaitu Kampung Yoboy.

Seperti warga lainnya yang tinggal di sekitar, saya pun harus naik perahu motor sebagai salah satu sarana transportasi lokal untuk melintasi Danau Sentani menuju kampung-kampung di sekitarnya.

Saat itu Kampung Yoboy sedang mengadakan festival ulat sagu. Kampung Yoboy ini memang dikenal sebagai penghasil ulat sagu untuk bahan pangan warganya. Ulat sagu yang sudah diolah seperti direbus, dibakar ataupun masih mentah diperjualkan dalam festival ini.

Warga pun banyak yang berdatangan dari luar kampung untuk melihat seperti apa ulat sagu dan mencoba mencicipinya.

Kutai Barat Pecahkan Rekor MURI Penggunaan Tas Anjat

Kutai Barat Pecahkan Rekor MURI Penggunaan Tas Anjat

Nasional • 27 days ago

Kutai Barat: Masyarakat Kutai Barat, Kalimantan Timur berhasil mencatatkan diri dalam sejarah Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Rekor muri tercatat jumlah terbanyak orang yang menggunakan tas tradisional Dayak yang dikenal sebagai tas anjat. 

Momen ini bersamaan dengan puncak perayaan HUT ke-24 Kabupaten Kutai Barat. Acara diselenggarakan di Taman Budaya Sendawar (TBS) Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, Minggu, 5 November 2023.

Acara Festival Dahau 2023 ini dihadiri lebih dari  10.000 warga Kutai Barat sejak pagi hari dengan membawa tas anjat. Tas ini menjadi simbol kearifan lokal dan warisan budaya nenek moyang warga Dayak.

Bupati Kutai Barat FX Yapan menyebut, penggunaan anjat dalam jumlah besar ini merupakan bagian dari upaya melestarikan tradisi budaya yang sangat berarti bagi masyarakat Dayak. Ia juga menyebut tas anjat sudah menjadi identitas khas Kutai Barat yang turun temurun dijaga.

Oesman Sapta Disambut Upacara 'Peusijuek' saat Silaturahmi di Aceh

Oesman Sapta Disambut Upacara 'Peusijuek' saat Silaturahmi di Aceh

Nasional • 27 days ago

Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang mengunjungi Seuramoe Wali Nanggroe Aceh. Oesman Sapta disambut dengan upacara Peusijuek atau tepung tawar sebagai sebagai tanda permohonan ketentraman, kebahagiaan dan memaafkan.

Kehadiran Ketum Partai Hanura, Oesman Sapta di Seuramoe Wali Nanggroe Aceh, disambut dengan upacara tradisional simbolik Peusijuek yang dipimpin Wali Nanggro Aceh, Tengku Malik Mahmud Al Haythar.

upacara tradisional Peusijuek menyertakan berbagai campuran bahan yakni air, tepung, beras, padi, dedaunan serta ketan. Tidak hanya itu, ada juga ritual memberikan suapan nasi kepada sang tamu. Hal itu bermakna sebagai lambang persaudaraan, dan untuk mendapat keberkatan.

Maulid Nabi, Warga Gelar festival Kuda Menari Hingga Bertukar Makanan

Maulid Nabi, Warga Gelar festival Kuda Menari Hingga Bertukar Makanan

Nasional • 2 months ago

Festival kuda menari digelar di Majene, Sulawesi Barat untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad. Sementara itu warga Kendal, Jateng, berbagi makanan dengan cara saling bertukar atau dikenal dengan tradisi weh-wehan atau ketuwin. 

Sebanyak 41 kuda menari di arak keliling kota. Dengan diiringi tabuhan rebana, kuda terlatih itu menari dengan dipandu pawang kuda. Tanpa rasa takut murid SD yang menggunakan pakaian adat tersebut terlihat menikmati tarian kuda. 

Pelaksanaan kegiatan tersebut digelar untuk memeriahkan Maulid Nabi sekaligus melestarikan budaya suku Mandar yang telah berlangsung sejak ratusan tahun. Peserta festival juga menampilkan kebolehannya manabuh rebana, berpantun dan menampilkan kuda menari di panggung kehormatan. 

Sementara itu, warga Kaliwungu, Kendal, Jawa tengah menyambut kelahiran Nabi Muhammad dengan saling bertukar makanan. Tradisi Ketuwin atau weh-wehan tersebut hanya dilakukan warga Kaliwungu dan sudah berjalan sejak puluhan tahun. 

Berbagai makanan dan jajanan disiapkan warga sebagai bentuk suka cita menyambut kelahiran Nabi Muhammad. Jajanan khas Kaliwungu yang selalu ada dalam tradisi ini yaitu sumpil dan ketan. 

Tradisi weh-wehan bagi anak-anak di Kaliwunu merupakan Lebaran ketiga setelah Idul Fitri dan Idul Adha. Anak-anak membawa baju baru dan membawa makanan keliling kampung. Dalam tradisi tersebut warga biasanya menata makanan di depan rumah layaknya orang berualan, namun bukan untuk diual melainkan untuk saling bertukar makanan atau jajanan.v

HUT Kabupaten Berau, Masyarakat Ramaikan Tradisi Baturuan

HUT Kabupaten Berau, Masyarakat Ramaikan Tradisi Baturuan

Nasional • 2 months ago

Masyarakat Berau memperingati hari jadi ke-70 Kabupaten Berau dan ke-213 Kota Tanjung Redeb dengan pesta rakyat dan tradisi baturunan Parau atau gotong royong menurunkan perahu di Keraton Gunung Tabur. 

Tradisi Baturunan Perau ini merupakan tradisi leluhur suku Benua atau Suku Berau yang rutin digelar setiap tahunnya pada perayaan hari jadi Kabupaten Berau. Perahu panjang diangkat beramai-ramai oleh warga untuk diturunkan ke Sungai Segah.

Bupati Berau Sri Juniarsih bersama Wakil Bupati Gamalis dan sejumlah pejabat hadir mengikuti prosesi adat dan turut serta berbaur bersama tokoh masyarakat mengangkat perahu untuk diturunkan ke sungai. 

Tradisi Sembahyang Kubur di Kelenteng Tjoe Tik Kiong

Tradisi Sembahyang Kubur di Kelenteng Tjoe Tik Kiong

Nasional • 3 months ago

Kelenteng Tjoe Tik Kiong di Tulungagung, Jawa Timur, kembali menggelar ritual tahunan sembahyang rebutan. Pihak kelenteng juga menyiapkan sekitar 3 ribu paket sembako untuk dibagikan kepada warga sekitar. 

Pembagian paket sembako saat sembahyang rebutan di Kelenteng Tjoe Tik Kiong selalu menjadi hal yang dinanti oleh warga. Meski harus berdesak-desakan dan antre selama sekitar 2 jam, mereka mengaku senang karena paket sembako yang diterima bisa membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ritual sembahyang arwah ini juga merupakan wuud syukur kepada tuhan yang telah memberikan rezeki selama setahun penuh 

Bhayangkari Sulbar Kenalkan Program Ibu Asuh Tenun ke Perajin di Mamuju

Bhayangkari Sulbar Kenalkan Program Ibu Asuh Tenun ke Perajin di Mamuju

Nasional • 3 months ago

Setelah menempuh jarak lebih dari 120 kilometer dengan waktu 6-7 jam, rombongan yang dipimpin Ketua Bhayangkari Polda Sulbar, Miranti Adang tiba di Batuisi, Desa Karataun, Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. 

Rombongan Bhayangkari Sulbar dan Komite Tetap Kebudayaan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia disambut meriah dengan pengalungan sekomandi dan tarian sayo untuk penyambutan tamu.

Para rombongan pun menyaksikan langsung tahapan pembuatan kain tenun sekomandi yang merupakan salah satu kain tenun tertua di dunia ini. Mulai dari tahapan pemintalan kapas menjadi benang dan tahapan pewarnaan.

Sementara itu Miranti Adang juga memperkenalkan program Ibu Asuh Tenun untuk menjadi desa mandiri yang berbasis kearifan lokal. Miranti Adang berharap wilayah ini menjadi kawasan berbasis budaya dengan kearifan lokal setempat.

"Dengan adanya tenun sekomandi ini kita berharap anak mudanya kembali meneruskan usaha orang tuanya, wisatawan semua muncul ke Sulawesi Barat," ungkap Ketua Bhayangkari Polda Sulbar, Miranti Adang.

Tradisi Ziarah Makam Imam Hussain Cucu Nabi Muhammad di Karbala

Tradisi Ziarah Makam Imam Hussain Cucu Nabi Muhammad di Karbala

Nasional • 3 months ago

Peringatan Hari Arbain meruoakan peringatan 40 hari kesyahidan Imam Husain cucu Nabi Muhammad di Karbala pada peristiwa Asyura tahun 61 Hiriah. Warga Irak melakukan tradisi ini dalam rangka memperingati Arbain dengan melakukan ziara ke makam Imam Husain.

Beramai-ramai mereka bergerak dari kota-kota asal mereka menuju Karbala dengan berjalan kaki. Sebagian warga ada yang menempuh jarak puluhan bahkan ratusan kilometer. 

Dalam 10 tahun terakhir kondisi Irak semakin kondusif, tradisi ini diikuti oleh lebih dari 20 juta orang. Di antaranya seperti negara-negara Teluk Pakistan, Azerbaijan, Turki dan termasuk warga Indonesia,

6,6 Ton Kue Apem Dibagikan dalam Tradisi Ya Qowiyyu di Klaten

6,6 Ton Kue Apem Dibagikan dalam Tradisi Ya Qowiyyu di Klaten

Nasional • 3 months ago

Perayaan tradisi sebar apem Yaa Qowiyyu 2023 kembali digelar di kompleks pemakaman Ki Ageng Gribig, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jumat 1 September 2023. Tahun ini, ada 6,6 ton disiapkan untuk disebar ke warga.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo datang langsung dan ikut menyebarkan apem ke warga yang hadir dari banyak daerah. Kehadiran Ganjar disambut antusias seluruh warga yang hadir di acara tersebut. 

Adapun tradisi sebar apem Yaa Qowiyyu tiap bulan Safar dilakukan dengan melemparkan apem dari tokoh masyarakat sebagai pelajaran nilai-nilai bersedekah dan berbagi antar sesama. 

Tradisi ini telah berlangsung sejak abad ke-17 yang dikreasikan oleh Ki Ageng Gribig. Tradisi perebutan apem yang disebar dari atas menara memiliki makna bahwa sesuatu itu datangnya dari atas dan jika tidak ada usaha, maka tidak akan mendapatkannya.

Tidak hanya sekadar menyebar kue apem untuk masyarakat, Ganjar menyampaikan tradisi Yaa Qowiyyu juga bertujuan untuk menjalin silaturahmi antar tokoh setempat dan juga masyarakat.

Ribuan Orang Berebut 1,5 Ton Kue Apem dalam Tradisi Saparan

Ribuan Orang Berebut 1,5 Ton Kue Apem dalam Tradisi Saparan

Nasional • 3 months ago

Ribuan orang dari wilayah Sleman dan sekitarnya mengikuti tradisi saparan Ki Ageng Wonolelo yang digelar di Pondok Wonolelo, Sleman, Yogyakarta. Warga yang datang antusias menantikan momen saat apem dibagikan dari atas menara setinggi lima meter. 

Ribuan orang menanti  tradisi saparan yang diawali dengan kirab pusaka dan gunungan apem yang dikawal para ulama dan bregodo. Tradisi ini digelar di halaman Pondok Wonolelo yang tidak jauh dari Kompleks Makam Ki Ageng Wonolelo. 

Ki Ageng Wonolelo dikenal sebagai seorang ulama yang menyebarkan agama Islam di kawasan lereng Gunung Merapi. 

Ribuan apem ini beratnya mencapai 1,5 ton. Sebelumnya, apem dikirab kemudian dibawa ke atas menara setinggi lima meter. Dari tempat itulah, apem yang telah dikemas di dalam plastik dibagikan oleh ulama setempat dibantu para alim yang mengenakan jubah putih serta tokoh masyarakat. 

Warga pun dengan berbagai cara berusaha mendapatkan apem yang disebarkan dari atas menara dan panggung.

Apem yang dibagikan ini sebagai simbol sedekah Ki Ageng Wonolelo di masa lalu usai pulang dari Tanah Suci.

"Dulu pada waktu Ki Ageng Wonolelo menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci dan pulang membawa oleh-oleh kue gimbal. Tapi karena yang datang banyak, kuenya kurang. Lalu Ki Ageng Wonolelo meminta istrinya untuk membuatkan kue seperti kue gimbal dan dinamakan kue apem yang berarti akun atau ampunan," jelas ketua panita, Wartono kepada Metro TV. 

Tradisi sebar apem ini digelar setiap bulan Safar atau bulan kedua dalam kalender Jawa setiap tahunnya. Acara ini sebagai wujud rasa syukur masyarakat atas karunia Tuhan berupa rezeki kesehatan, keselamatan, dan ketentraman, serta mohon ampunan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

SD di Surabaya Ajak Siswa Lestarikan Dolanan Tradisional

SD di Surabaya Ajak Siswa Lestarikan Dolanan Tradisional

Nasional • 3 months ago

SDN Simokerto 5 Surabaya mengisi jadwal sekolah siswa dengan mengenalkan berbagai perlombaan permainan khas Indonesia. Hal ini ditujukan untuk melestarikan dolanan (permainan tradisional) khas Tanah Air. 

Melestarikan dolanan (permainan tradisional) dilakukan pihak SSDN Simokerto 5 Surabaya. Para siswa diajarkan bermacam permainan tradisional dari Surakarta, Banyuwangi, Kalimantan dan berbagai daerah lainnya.

Selain belajar permainan tradisional, para siswa juga mengikuti lomba. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka peringatan kemerdekaan Indonesia. Pihak sekolah bahkan memberikan waktu khusus selama tiga hari untuk anak-anak dapat bermain macam-macam permainan ini

Para siswa pun antusias belajar permainan tradisional seperti balogo, damdas, potato dan berbagai permainan lainnya.

Warga Dukuh Pakis Surabaya Sempat Ricuh saat Berebut Gunungan Hasil Bumi

Warga Dukuh Pakis Surabaya Sempat Ricuh saat Berebut Gunungan Hasil Bumi

Nasional • 4 months ago

Ratusan warga Dukuh Pakis, Surabaya, Jawa Timur, antusias berebut gunungan hasil bumi dalam acara bersih desa di halaman Kantor Kelurahan Dukuh Pakis, Minggu (6/8/2023) siang.

Namun, kericuhan terjadi saat puluhan orang dewasa dan remaja saling berdesakan dan saling dorong untuk mengambil gunungan hasil bumi setinggi dua meter. Petugas dan panitia acara terpaksa mengamankan seorang remaja yang diduga sebagai pemicu kericuhan. 

Kegiatan ini akhirnya dilanjutkan setelah petugas pengamankan satu pelaku kericuhan.

Menurut warga sekitar acara berebut gunungan hasil panen ini merupakan kegiatan tahunan dan selalu dimeriahkan seluruh warga desa. Selain diisi dengan berebut gunungan, kegiatan bersih desa ini juga diramaikan dengan kirab budaya.

Saleko: Pusaka Tana Toraja

Saleko: Pusaka Tana Toraja

Nasional • 4 months ago

Dalam tataran masyarakat Toraja, kerbau adalah simbol kekayaan. Masyarakat Toraja mengenal beberapa jenis kerbau di antaranya adalah sambao, pudu, balian, bonga dan saleko. Saat melaksanakan upacara kematian tertinggi yang disebut Rambu Solo, warga Toraja harus mengurbankan segala jenis kerbau.

Secara status kerbau balian memiliki status sosial paling tinggi tetapi secara harga kerbau saleko yang paling mahal. Harga kerbau saleko mencapai angka Rp1 miliar, seharga dengan mobil mewah, bahkan lebih.  

Mengapa Saleko bernilai mahal dan prestisius di mata masyarakat Toraja? Bagaimana perawatan dan seberapa pentingkah keberadaannya?

Rayakan Tahun Baru Islam, Warga Bandung Gelar Sepak Bola Api

Rayakan Tahun Baru Islam, Warga Bandung Gelar Sepak Bola Api

Nasional • 5 months ago

Warga di kawasan Bumi Harapan Kabupaten Bandung, Jawa Barat menggelar pertandingan sepak bola api. Gelaran itu dilakukan untuk merayakan 1 Muharram atau Tahun Baru Islam 1445 Hijriah. 

Berbeda dengan pertandingan sepak bola pada umumnya, sebelum bertanding, para pemain wajib menggunakan sarung dan kakinya direndam di air terlebih dahulu. Sebab, bola yang digunakan adalah bola api.

Pertandingan sepak bola api ini rutin digelar setiap tahun. Selain untuk memeriahkan 1 Muharram, kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi antar warga, serta sarana berdakwah untuk mengajak masyarakat lebih giat datang ke masjid.

Sementara, ratusan warga di Bogor, Jawa Barat mengikuti pawai obor di Jalan Raya Puncak Megamendung hingga berakhir di Rest Area Anggraeni Cisarua. Pawai diikuti para santri dari sejumlah pondok pesantren dan majelis taklim, serta masyarakat umum.

Polisi memberlakukan buka tutup jalur karena iring-iringan pawai sempat membuat arus lalu lintas tersendat. Pawai obor untuk memeriahkan Tahun Baru Islam juga digelar Warga Bogor Selatan dan Bogor Tengah. 

Mereka berkeliling kampung hingga jalan raya untuk memeriahkan perayaan 1 Muharram. Kegiatan ini merupakan tradisi rutin tahunan untuk mempererat silaturahmi. 

Lakon Topeng

Lakon Topeng

Nasional • 5 months ago

Sebagai warisan budaya, warga Malang tidak hanya berjuang mempertahankan eksistensi, Topeng Malangan juga berjuang mendidik generasi muda melalui lakon ceritanya.

Warga Tionghoa di Rokan Hilir Kembali Gelar Ritual Bakar Tongkang

Warga Tionghoa di Rokan Hilir Kembali Gelar Ritual Bakar Tongkang

Nasional • 5 months ago

Setelah pandemi berlalu, masyarakat Tionghoa di Kabupaten Rokan Hilir kembali menggelar ritual bakar tongkang. Ritual itu dipusatkan di Ing Hok King, kelenteng tertua di Bagansiapiapi. 

Replika kapal tongkang berukuran panjang 9 meter dan lebar 1,8 meter ditandu dan diarak secara bergantian oleh masyarakat Tionghoa menuju ke lokasi pembakaran. Beberapa saat setelah replika tongkang terbakar, dua tiang pancang di bagian tengah kapal jatuh ke arah laut.

Masyarakat Tionghoa setempat meyakini bahwa hal itu pertanda bahwa rezeki tahun ini berasal dari laut. 

Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong mengatakan, ritual bakar tongkang menjadi salah satu tradisi masyarakat Tionghoa untuk mengenang sejarah masuknya warga Tionghoa di Bagansiapiapi. Afrizal menambahkan, ritual bakar tongkang sudah menjadi event wisata nasional, yang menarik pengunjung dari dalam maupun luar negeri. 

Sementara itu, anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan yang hadir dalam kegiatan tersebut mengapresiasi suksesnya pelaksanaan ritual bakar tongkang di Kabupaten Rokan Hilir. Arteria menilai kolaborasi antara pemda dan masyarakat setempat terjalin dengan sangat erat, sehingga setiap tradisi budaya bisa terlaksana dengan sukses dan lancar.

Tiga Tahun Absen, Ritual Bakar Tongkang Kembali Digelar

Tiga Tahun Absen, Ritual Bakar Tongkang Kembali Digelar

Nasional • 5 months ago

Ribuan masyarakat Tionghoa mulai memadati Kelenteng Ing Hok King di Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau, sejak Senin sore 3 Juli 2023. Mereka hadir untuk menyaksikan ritual pembakaran kapal tongkang sebagai wujud syukur kepada Dewa Laut Ki Hu Ong Ya.

Upacara diawali dengan mengarak tongkang dari Kelenteng Ing Hok King menuju lokasi pembakaran. Ratusan petugas gabungan TNI Polri dikerahkan untuk mengamankan ritual yang baru kembali digelar setelah sempat ditiadakan selama tiga tahun akibat pandemi covid-19 tersebut. 

Ritual yang menceritakan sejarah kedatangan warga Tionghoa ke Bagansiapiapi tersebut dihadiri puluhan ribu masyarakat Tionghoa dari dalam hingga luar negeri.

Jelang Iduladha, Jembatan Suramadu Dipadati Warga Madura

Jelang Iduladha, Jembatan Suramadu Dipadati Warga Madura

Nasional • 5 months ago

Sehari jelang Hari Raya Iduladha, masyarakat Madura ramai-ramai pulang kampung ke kampung halamannya. Pergerakan kendaraan di Jembatan Suramadu diprediksi naik hingga 20 persen. 

Aktivitas  pemudik dari arah Surabaya menuju Madura sudah terlihat sejak kemarin, Selasa (27/6/2023). Mayoritas, pemudik menggunakan kendaraan roda dua. Selain itu, terlihat juga bus tujuan Madura yang ramai penumpang. 

Meski begitu, kondisi arus lalu lintas di Jembatan Suramadu masih terpantau lancar, tidak terjadi kemacetan. Polda Jawa Timur memperkirakan, volume kendaraan ke arah Madura akan mengalami peningkatan hingga 20 persen dibanding hari biasa. 

Masyarakat Madura dikenal memiliki tradisi Toron atau mudik pada hari besar keagamaan, khususnya Iduladha. Mereka akan  pulang ke kampung halaman, bersilaturahmi bersama keluarga di tanah kelahiran. 

Toron, Tradisi Pulang Kampung Warga Madura

Toron, Tradisi Pulang Kampung Warga Madura

Nasional • 5 months ago

Toron dalam bahasa Madura memiliki makna turun ke bawah, yang kini dikenal dengan istilah pulang kampung. Masyarakat Madura dikenal sebagai masyarakat yang sangat menjunjung tinggi tradisi Taron. 

Masyarakat Madura di perantauan tidak hanya mudik ke kampung halaman saat Hari Raya Idul Fitri, mereka juga akan mudik saat Hari Raya Iduladha. 

Seperti mudik pada umumnya, masyarakat Madura juga akan berkumpul bersama sanak saudaranya saat berada di kampung halaman. 

Melalui tradisi ini, masyarakat Madura menjaga keakraban dan mempererat tali silaturahmi antar keluarga dan kerabat. 

Batik Lawas Pesisir Utara Jawa Dipamerkan di Galeri Pithecanthropus Bali

Batik Lawas Pesisir Utara Jawa Dipamerkan di Galeri Pithecanthropus Bali

Nasional • 5 months ago

Sekitar 100 lembar kain batik yang dipamerkan di Galeri Pithecanthropus Bali dibuat pada 1910 hingga 1960 atau pada masa sebelum dan sesudah Indonesia merdeka. 

Motif kain batik yang dipamerkan ini juga beragam. Umumnya motif terinspirasi dari situasi dan kondisi politik budaya pada masa saat batik-batik ini dibuat. 

Kurator Prinka Saraswati mengatakan pameran akan berlangsung dua gelombang. Yang pertama mulai 17 Juni hingga 5 Agustus 2023, terutama untuk kain batik dari kawasan pesisir utara Pulau Jawa, seperti Cirebon dan Pekalongan.

Tema yang diusung adalah 'Awang, Tanah dan Laut'. Awang dimaknai makhluk yang ada di atas seperti burung. Tema ini tertuang pada batik dengan motif Paksi Naga Liman di Cirebon. Sementara tema tanah ada motif bunga tanaman. Sedangkan untuk laut ada motif ganggang dan lainnya.

Kemudian pameran berlanjut pada bagian kedua yang dimulai pada 12 Agustus hingga 30 September 2023 yang akan menampilkan kain batik dari Semarang, Lasem, Demak, Kudus dan Rembang. Temanya Jenggala dan Segara, yang menggambarkan transisi dari pedalaman daerah hutan hingga ke pesisir

Galeri Pithecanthropus juga memproduksi ulang motif batik kuno ini. Tujuannya memperkenalkan kembali kepada masyarakat dan wisatawan serta sebagai upaya pelestarian wastra Nusantara.

Brand Manager Pithecanthropus Bali, Boby Eko Haryanto mengatakan sampai sejauh ini sudah ada 400 motif batik kuno yang dibuat ulang sejak 1990. Hingga saat ini harga per lembar berkisaran antara Rp700 ribu.

Boby menyebut sambutan pasar cukup antusias baik pasar lokal maupun mancanegara.

Sambut Pemilu, Warga Ciamis Gelar Tradisi Ngubyak Balong

Sambut Pemilu, Warga Ciamis Gelar Tradisi Ngubyak Balong

Nasional • 5 months ago

Tradisi Ngubyak Balong atau menangkap ikan beramai-ramai dengan tangan kosong digelar di kolam milik warga di Ciamis, Jawa Barat. Kegiatan ini dilakukan untuk menyambut sistem pemilu terbuka untuk Pemilu 2024. Pesta rakyat ini juga sebagai ajang silaturahmi antar warga.

Warga antusias mengikuti Ngubyak Balong pada acara pesta rakyat untuk demokrasi terbuka di Kampung Nempel, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Ngubyak Balong diselenggarakan oleh Bacaleg NasDem DPRD Ciamis Gardea bersama masyarakat setempat. Kegiatan itu dilakukan dalam rangka menyambut sistem pemilu 2024 proporsional terbuka.

Selain itu, sebagai bentuk ungkapan terima kasih kepada Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan terhadap undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum yang diajukan sejumlah pihak.

Gelak tawa terlihat saat sejumlah warga yang mengalami kesulitan untuk menangkap ikan dengan tangan kosong tersebut. Untuk memeriahkan acara ini, ada doorprice bagi warga yang menangkap ikan berukuran besar.

Nelayan di Pesisir Trenggalek Gelar Upacara Adat Longkangan Sebagai Wujud Rasa Syukur

Nelayan di Pesisir Trenggalek Gelar Upacara Adat Longkangan Sebagai Wujud Rasa Syukur

Nasional • 6 months ago

Masyarakat pesisir dan nelayan di Kecamatan Munjungan, Trenggalek, Jawa Timur menggelar upacara adat Labuh Laut Longkangan di kawasan Teluk Sumbreng, Atau Pantai Blado. 

Upacara longkangan merupakan salah satu bentuk rasa syukur para nelayan di pesisir selatan Munjungan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil tangkapan nelayan yang melimpah dalam kurun waktu setahun terakhir.

Upacara adat longkangan ini diawali dengan kirab tumpeng agung yang diiringi oleh dayang-dayang dan sejumlah tokoh masyarakat Kecamatan Munjungan.

Selanjutnya, tumpeng agung di bawa ke Pantai Blado untuk dilakukan ritual adat. Setelah rangkaian prosesi seremonial usai, tumpeng agung dinaikkan ke atas perahu nelayan dan di bawa ke laut selatan untuk di larung bersama-sama.

Warga Baduy Minta Sinyal Internet Dihapus

Warga Baduy Minta Sinyal Internet Dihapus

Nasional • 6 months ago

Pemimpin Lembaga Adat Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten meminta penghapusan sinyal internet di wilayahnya. Permintaan tersebut disampaikan melalui surat yang dilayangkan ke Bupati Lebak, Banten. 

Menurut warga, banyak dampak negatif yang timbul akibat sinyal internet masuk kedalam wilayah adat baduy. Internet juga bertentangan dengan norma dan adat istiadat masyarakat suku Baduy, khususnya di Baduy dalam di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.

Dalam surat yang di tandatangani oleh Kepala Desa Kanekes, Saija, ada dua poin permohonan dalam surat tersebut. Poin pertama adalah permohonan penghapusan sinyal internet agar tidak diarahkan ke wilayah Tanah Ulayat Baduy dari berbagai arah. Sehingga Tanah Ulayat Baduy menjadi wilayah yang bersih dari sinyal internet atau blankspot area internet.

Poin kedua permohonan untuk membatasi atau menutup aplikasi program dan konten negatif pada jaringan internet yang dapat mempengaruhi moral dan akhlak generasi bangsa.

Permohonan penghapusan sinyal tersebut di prioritaskan untuk wilayah Baduy dalam. Sementara di Baduy Luar, sinyal masih dibutuhkan untuk keperluan bisnis dan komunikasi dengan pemerintah.

Sementara itu, Kominfo menyatakan menghargai permintaan tetua suku Baduy itu. Pihaknya akan mendiskusikan dengan operator seluler.

Lestarikan Tradisi, Ratusan Warga Pati Mengarak Gunungan Hasil Bumi

Lestarikan Tradisi, Ratusan Warga Pati Mengarak Gunungan Hasil Bumi

Nasional • 6 months ago

Melestarikan warisan tradisi nenek moyang menjadi salah satu kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh warga Desa Tompo-Mulyo, Pati, Jawa Tengah. 

Ratusan warga berkeliling desa dengan mengarak puluhan gunungan hasil bumi sebagai bentuk ucapan syukur kepada sang pencipta. Arak-arakan ini dimulai dari rumah kepala desa menuju punden dan diakhiri dengan kembali ke rumah kepala desa.

Setelah gunungan ini diarak, kemudian warga setempat berebut untuk mengambil hasil bumi yang telah diarak tersebut. Mereka menganggap gunungan yang telah diarak dan didoakan oleh ketua desa ini dipercayai bisa membawa berkah bagi keluarganya.

Sementara itu, Kepala Desa Tompomulyo Sukawi mengungkap bahwa arak-arakan gunungan ini merupakan bentuk rasa syukur warga kepada sang pencipta yang telah memberikan limpahan rezeki selama setahun. 

Arak-arakan ini juga sebagai rangkaian sedekah bumi dan menguri-nguri tradisi yang ada sejak jaman nenek moyang. Diharapkan dengan tradisi ini, ke depannya hasil bumi warga setempat bisa lebih baik lagi.

Kisah Sunyi Sang Bhikku

Kisah Sunyi Sang Bhikku

Nasional • 6 months ago

Di usia yang masih muda, Suddhasilo (33) sedang menenjalankan filosofi Buddha yaitu pelepasan diri keduniawian dengan menjalani 227 aturan dan penguasaan kitab. 

Selain itu para Bikkhu di Vihara Lembang cukup aktif dalam menjalin komunikasi lintas agama demi menjaga kerukunan dan kedamaian.

Ratusan Warga Pati Mengikuti Tradisi Arak 12 Gunungan

Ratusan Warga Pati Mengikuti Tradisi Arak 12 Gunungan

Nasional • 6 months ago

Warga dari berbagai desa sekitar di Kecamatan Batangan, Pati, Jawa Tengah berebut 12 gunungan hasil bumi. Tradisi ini rutin digelar setiap tahunnya sebagai wujud syukur atas limpahan rezeki selama satu tahun. Warga berharap tradisi gunungan ini dapat membawa keberkahan. 

Warga Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, Pati, Jawa Tengah menggelar ritual bersih desa dengan mengarak 12 gunungan hasil bumi ke punden desa. Ratusan warga yang hadir saling berdesak-desakan memperebutkan 12 gunungan serta nasi berkat yang telah diarak keliling desa dan didoakan di punden Mbah Mursidin. Sebelum di doakan di Punden Mbah Mursidin, 12 gunungan ini diarak keliling desa dengan diiringi berbagai alunan musik. Kegiatan ini merupakan, rangkaian kirab tradisi sedekah bumi Desa Ketitang Wetan, yang selalu di gelar setiap tahunnya di bulan Apit Rabu Kliwon.

Salah satu warga, Siti Komariah mengatakan bahwa ia ikut berebut gunungan dan nasib berkat ini untuk dimakan bersama keluarga. Ia percaya dengan memakan buah hasil bumi dan nasi berkat yang telah diarak keliling desa dan didoakan di punden, dapat memberikan berkah dan rezeki serta kesehatan bagi keluarganya.

Sementara Kepala Desa Ketitang Wetan, Ali Muntoha, mengatakan bahwa tradisini ini merupakan tradisi sedekah bumi yang dilaksanakan setiap tahunnya, sebagai bentuk rasa syukur.

"Sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat Desa Ketitang Wetan atas karunia nikmat yang diberikan. Semoga tahun berikutnya lebih meriah lagi dan diberikan kelimpahan rezeki yang melimpah ruah bagi masyarakat Desa Ketitang Wetan," ujar Ali Muntoha.

Warga berharap dari tradisi ini nantinya hasil pertanian dan tambak mereka lebih baik lagi dari tahun sebelumnya. 

Umat Buddha Gelar Pindapata Gema Waisak 2567 BE di Kemayoran

Umat Buddha Gelar Pindapata Gema Waisak 2567 BE di Kemayoran

Nasional • 6 months ago

Umat Buddha sejak dulu menyokong para biksu dalam cara hidup kepertapaan, sedangkan para biksu senantiasa menjadi teladan dan pembimbing praktik spiritual masyarakat. Tradisi ini sudah dilakukan sejak Sang Buddha masih hidup.

Para biksu yang melaksanakan ritual Pindapata akan menerima derma atau sedekah dari umat Buddha. Hal itu diyakini akan membantu umat Buddha mendapatkan ketenangan batin, serta mengurangi keserakahan, kekikiran dan kebencian. 

Ritual Pindapatta 2023 dipusatkan di Bundaran Indogrosir - MGK Kemayoran dengan diikuti oleh 67 bhikkhu dan sekitar 3 ribu umat Buddha dari Jabodetabek, serta dihadiri oleh Plt. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Dirjen Bimas Buddha Kemenag RI Supriyadi, Pembimas Buddha DKI Jakarta Suliarna.

Semarak Festival Jaran Serek di Sumenep

Semarak Festival Jaran Serek di Sumenep

Nasional • 6 months ago

Festival Jaran Serek 2023 di pusat kota Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berhasil memukau ribuan wisatawan. 

Sebanyak 200 jaran serek atau kuda menari melakukan pawai dalam festival ini. Festival Jaran Serek sudah ditetapkan menjadi kalender acara yang rutin digelar setiap tahunnya oleh Pemda Sumenep.

Setiap pagelaran Festival Jaran Serek melibatkan tiga kesenian sekaligus, yakni kuda menari sebagai gelaran utama, penari tradisional dan musik saronen sebagai pengiring saat kuda mulai beraksi.

Festival ini diharapkan dapat melestarikan kesenian budaya, khususnya oleh generasi muda. 

Hikayat Wayang Golek Cepak

Hikayat Wayang Golek Cepak

Nasional • 6 months ago

Wayang Golek Cepak merupakan warisan kebudayaan Indramayu yang hampir punah seiring munculnya kesenian baru dan kurangnya minat untuk melestarikan. Dalang di daerah Indramayu ini tetap melestarikan kebudayaan yang ada walau masyarakat sekitar sudah mulai mengganti tradisi.

Upaya untuk mempertahankan tradisi Wayang Golek Cepak mulai dari kerajinan dan pementasannya diterpa banyak kendala. Masyarakat mulai meninggalkan budaya tradisi Wayang Golek Cepak karena dari segi ekonomis tidak menguntungkan. Bagaimana Golek Cepak dapat bertahan di tengah kemajuan zaman?