Wall Street Kembali Menghijau

Bursa saham Amerika Serikat (AS) menghijau kembali pada penutupan perdagangan kemarin. Wall Street mendapatkann stimulus dari peluang turunya suku bunga The Fed lebih cepat di 2024.

Sambut Awal Desember, IHSG Melemah 0,29%

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG terkoreksi tipis meskipun data-data ekonomi global positif.

Pembukaan Perdagangan, Rupiah Melemah 0,13%

Mata uang rupiah melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. Melemahnya rupiah karena dolar AS yang menguat setelah data inflasi AS sesuai ekspektasi analis.
 

Mengawali Desember, IHSG Melemah

Tertopang Sektor Infrastruktur, IHSG Ditutup Menguat

IHSG Diprediksi Melemah Terbatas

Pembukaan pasar saham di akhir November 2023, indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka di level 7.036. Indeks diprediksi bergerak melemah terbatas pada Kamis, 30 November 2023.

Saat ini IHSG berada di level 7.048 menguat 0,2%. Secara teknikal indeks berpotensi melemah karena pola gerak IHSG berada di rentang konsolidasi wajar dengan tekanan terbatas.

Sementara, sentimen yang mempengaruhi indeks adalah investor yang wait and see rilis data perekonomian tingkat inflasi domestik yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik besok.

Pasar memprediksi inflasi bulan November akan naik ke 2,93?n inflasi bulan Oktober sebelumnya berada di level 2,56%. Hal ini sejalan dengan kenaikan sejumlah harga barang pokok yang naik. Sementara, inflasi inti justru diprediksi melambat di kisaran 1,9% lebih rendah dibandingkan Oktober di 1,91%.

Menguat 0,20%, IHSG Bertengger di 7.050

IHSG Ditutup Melemah ke 7.036

Baru Dibuka, IHSG Langsung Melejit 0,29%

IHSG Ditutup Positif Disaat Bursa Regional Melemah

IHSG Meroket 0,31% di Selasa Pagi

IHSG Ditutup di Zona Positif saat Bursa Asia Jeblok

Mengekor Saham Asia Pasifik, IHSG Ikut Melejit di Awal Pekan

IHSG Ditutup Betah di Level 7.009

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan hari ini.

Pagi-pagi IHSG Berjaya di Tengah Hari Libur Thanksgiving AS

Sektor Teknologi dan Infrastruktur Menopang Penguatan IHSG 1,41%

Dibuka Menguat, IHSG Hari Ini Diperkirakan Cenderung Beragam

355 Saham Anjlok, IHSG Kembali ke Level 6.906

IHSG Bakal Tertekan Hari Ini

IHSG Kembali Merosot ke Level 6.961

Dibuka Menguat, IHSG Malah Diramal Melemah Terbatas Hari Ini

IHSG Parkir di Zona Positif, Hampir Sentuh Level 7.000

IHSG Bisa Tembus 7.000, Ini Daftar Rekomendasi Saham untuk Sepekan

Indeks Harga Saham Gabungan Awal Pekan Menguat O,11%

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan hari ini dan ditopang oleh data inflasi Amerika Serikat dan investor yang wait and see pada kebijakan Bank Indonesia. 

IHSG dibuka di level 6.977 dan menguat tipis 0,11% di level 6.983 pada Senin (20/11/2023). IHSG diprediksi menguat pada perdagangan hari ini yang mana pergerakan saham masih dipengaruhi oleh datainflasi Amerika Serikat yang melandai dan menyebebkan pelaku pasar optimis atas kinerjapasar ekuitas global.

Pada pekan lalu Departemen Tenaga Kerja menyatakan, indeks harga konsumen tidak berubah pada Oktober dan harga grosir turun 0,5% secara bulanan. Selain itu, investor juga menunggu FOMC meeting minutes yang akan dirilis pada 22 November 2023. 
Investor juga masih wait and see pada rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 23 November 2023, yang sebelumnya pada Oktober BI menaikan suku bunga acuan untuk pertama kalinya di tahun 2023 sebesar 25basis poin menjadi 6%.

Keputusan tersebut diambil untuk pengendalian inflasi yang diupayakan pemerintah untuk kembali ke target 3 plus minus 1% atau di kisaran 3% hingga 4%.

Awal Pekan, IHSG Diramal Bergerak Datar

Akhir Pekan, IHSG Ditutup Menguat 0,28%

Indeks Harga Saham Gabungan (IHGS) menguat pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG menguat seiring dengan dorongan dari bursa Asia serta memudarnya sentimen kenaikan suku bunga The Fed.
 

IHSG Nyungsep 0,31% Jelang Akhir Pekan

Seharian Melemah, IHSG Ditutup ke Level 6.958

Hati-hati, IHSG Berpotensi Koreksi Terbatas Hari Ini

319 Saham Positif, IHSG Terbang 1,4%