Metro Pagi Prime Time • 2 months ago
Pengamat Hubungan Intenasional Teuku Rezasyah mengungkapkan, selama ini, PBB hanya terkesan diam, apatis, dan permisif. Sudah saatnya negara-negara di dunia melakukan suatu koalisi diplomatik untuk mengingatkan dunia bahwa perilaku Israel bertentangan dengan piagam PBB.
Tidak ada habisnya perilaku brutal Israel terhadap Palestina. Bahkan apa yang terjadi di Al-Aqsa meluas hingga keterlibatan Lebanon.
Namun, meskipun kondisi di sana terus berulang dan bahkan menjadi pola dunia hanya bisa mengecam tanpa memberikan ketegasan konsep solusi dua negara seperti yang dielu-elukan. Hal ini pun terus terjadi akibat Israel yang pecaya diri.
Rezasyah menyebut, seharusnya dunia memiliki referensi yang kuat untuk membuktikan bahwa aksi Israel brutal dan perilakunya terhadap Palestina bukan hanya pada hari-hari normal, tetapi juga pada hari-hari umat islam saat melakukan ibadah.
"Urusan Israel ini tidak selesai-selesai. Jadi jangan sampai kita hidup dan urusan ini tidak kunjung tuntas," ujar Rezasyah.
Saat ini luas wilayah Israel sudah mencapai 20,777 kilometer persegi, yang di dalamnya ada bagian-bagian Palestina seluas 365 kilometer persegi untuk wilayah Gaza, dan di tepi barat dan Jerussalem Timur itu seluas 5.655 kilometer persegi.
"Ini perluasan yang sangat fantastis," ujar Rezasyah
Dari 193 anggota PBB, sebanyak162 negara mengakui adanya Israel dan 138 negara mengakui adanya Palestina serta 28 negara anggota PBB yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Rezasyah menambahkan, jika dunia benar-benar ingin mengkritik andalan saat ini adalah dengan 28 negara yang tidak mengakui Israel, yakni Algeria, Comoros, Djibouti, Libia, Britania, Niger, Somalia, Tunisia, Kuba, Venezuela, Korea Utara, Iran, Iraq, Kuwait, Lebanon, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Syria, Yemen, Afghanistan, Bangladesh, Maldives, Pakistan, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Indonesia.
Diketahui, Indonesia juga mendesak PBB dan dunia internasional untuk segera mengambil langkah-langkah untuk menghentikan dan mengakhiri berbagai pelanggaran Israel terhadap Al-Aqsa.