Harga Beras Naik, Mendag Zulhas Imbau Masyarakat Beli Beras Bulog

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memantau Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, untuk meninjau laporan dari masyarakat soal tingginya harga sejumlah bahan pangan. Zulhas langsung berkeliling pasar dan berdialog dengan para pedagang sekaligus berbelanja ke toko-toko yang dikunjunginya.

Setelah menanyakan harga sejumlah bahan pokok, Zulhas mengaku heran dengan harga cabai di wilayah DKI Jakarta yang masih sangat tinggi, sementara di Jawa Timur harga cabai sudah mulai turun. Menurutnya harga cabai di Jawa Timur bisa mencapai Rp70 ribu/kg sementara di Jakarta masih Rp90 ribu/kg. 

Mendag juga menemukan fakta bahwa harga beras masih belum turun. Ia kemudian mengimbau agar masyarakat dapat memilih jenis beras lain, salah satunya adalah beras Bulog. Mendag menilai alasan kenaikan harga beras karena produksinya yang berkurang.

"Kalau masyarakat keberatan dengan harga premium bisa membeli beras Bulog SPHP yang harga Rp11 ribu/kg," jelasnya.

Mendag kemudian menyebutkan masalah ongkos kirim pendistribusian menjadi salah satu penyebab dari kenaikan harga sejumlah bahan pokok. Zulhas lalu mengimbau tiap pemerintah daerah mengalokasikan dana belanja tidak terduga (BTT) untuk menyubsidi ongkos kirim.

Mendag Zulhas Soroti Mahalnya Harga Cabai di Pasar Senen

Meninjau laporan tingginya harga sejumlah bahan pangan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengunjungi Pasar Senen, Kamis 30 Desember 2023. Zulkifli tiba di Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, sekitar pukul 07.24 WIB dan langsung berkeliling pasar. Tidak hanya berdialog dengan para pedagang, Zulkifli juga membeli sejumlah bahan pokok.

Pada kunjungannya kali ini, Zulhas mengaku terkejut dengan adanya temuan harga sejumlah bahan pokok yang meroket. Salah satunya adalah harga cabai yang saat ini menembus angka Rp100 ribu/kg. Dirinya juga membandingkan harga cabai di Gresik yang dinilai jauh lebih rendah dibandingkan Jakarta, yang di mana harganya hanya Rp70 ribu-80 ribu/kg.

Selain itu juga Zukifi Hasan menyoroti harga beras di Pasar Senen yang dalam beberapa bulan terakhir ini belum kunjung turun. Para pedagang juga mengeluhkan produksi beras yang dinilai mengalami penurunan dan tidak bervariatif. 

Mendengar keluhan ini, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut perbedaan harga pangan pokok terutama harga cabai ini dikarenakan petani cabai hanya ada di daerah. Sehingga masalah ongkos kirim pendistribusian menjadi salah satu penyebab kenaikan harga. 

Zulhas mengimbau tiap pemerintah daerah mengalokasikan dana belanja tidak terduga (BTT) untuk menyubsidi ongkos kirim.

Harga Cabai di Majene dan Ngawi Meroket hingga 100%

Harga cabai rawit di sejumlah daerah terus mengalami kenaikan bahkan melampaui 100%. Tingginya harga cabai pun membuat para pedagang memilih untuk tidak berjualan cabai, karena harga yang terlalu tinggi.

Di Pasar Sentral Majene, Sulawesi Barat, misalnya. Harga cabai rawit tembus Rp108 ribu/kg, padahal harga sebelumnya berkisar di bawah Rp50 ribu/kg. Para pedagang pun memilih untuk tidak menjual cabai karena pembeli pun tidak sanggup membeli.

Tingginya harga cabai pun terjadi di Ngawi, Jawa Tengah, yang kenaikannya mencapai 100%. Harga cabai keriting yang tadinya dijual seharga Rp25 ribu/kg, kini naik menjadi Rp60 ribu/kgnya. Sedangkan harga cabai rawit masih tetap tinggi, namun mengalami penurunan dari Rp95 ribu/kg menjadi Rp85 ribu/kgnya.

Harga Cabai Rawit di Bandung Tembus Rp120 Ribu/Kg

Bandung: Harga berbagai komoditas cabai di sejumlah pasar tradisional kota Bandung, Jawa Barat terus mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Terutama harga cabai rawit yang tembus Rp120 ribu per kilogramnya, serta cabai tanjung dan keriting yang mencapai Rp100 ribu per kilogram. 

Kenaikan harga tersebut sangat dikeluhkan, baik para pedagang maupun pembeli. Terlebih menjelang natal dan tahun baru harga di perkirakan akan terus naik, karena pasokan dari petani tidak normal.

Seperti yang terjadi di pasar tradisional Kosambi kota Bandung Jawa barat. Sejak satu bulan terakhir, harga berbagai jenis komoditas cabai alami kenaikan. Bahkan harga berbagai komoditas cabai tersebut terus alami kenaikan setiap harinya. Terutama cabai rawit,cabai tanjung dan cabai keriting

Kenaikan berbagai komoditas cabai tersebut sangat dikeluhkan baik para pedagang maupun konsumen. Di mana omzet penjualan menurun.

Terlebih kualitas cabai sendiri saat ini cukup buruk dan cepat membusuk. Para pedagang pun tidak berani menyetok cabai terlalu banyak untuk menghindari kerugian akibat tidak laku dan membusuk.

Kenaikan harga berbagai komoditas cabai ini telah terjadi sejak awal November, akibat pasokan berkurang karena para petani gagal panen.

Para pedagang berharap pemerintah untuk segera turun tangan menstabilkan harga, terlebih saat ini mendekati natal dan tahun baru dan diperkirakan harga akan kembali alami kenaikan.

Mendag Zulhas & Komisi VI Raker Bahas Harga Bahan Pokok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI membahas kenaikan harga bahan pokok. Raker membahas jumlah isu antara lain, kenaikan harga bahan pokok dan kebutuhan penting. 

Selain itu Raker juga membahas rafaksi minyak goreng, upaya stabilitas harga komoditas pangan jelang Natal dan Tahun Baru, serta penurunan kinerja ekspor. 

Anggota Komisi VI DPR mempertanyakan ke Zulhas soal lonjakan harga sejumlah komoditas. Padahal biasanya, harga mulai naik jika permintaan naik signifikan di Natal dan tahun baru. 

Usai raker, Zulhas menerangkan soal kenaikan harga beras dikarenakan permintaan yang tengah naik. 

"Beras enggak naik lagi, cuma memang belum turun. Karena supply and demand, produksi kita turun, di luar negeri masih melarang seperti India," jelasnya. 

Meski begitu, menurutnya harga beras tidak mengalami kenaikan. Masyarakat juga bisa mendapatkan harga beras yang murah dengan membeli beras Perum Bulog Rp10.900 per kilogram (kg).

Harga Cabai Melonjak Hampir Dua Kali Lipat

Harga cabai dan sayur di Kabupaten Aceh Singkil melonjak hampir dua kali lipat, akibatnya omset pedagang turun drastis. 

Selama seminggu ini harga cabai merah, cabai rawit, cabai hijau dan sayuran di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Aceh Singkil naik drastis hingga 100%.

Harga cabai merah yang biasanya hanya berkisar Rp40 ribu per kilogram saat ini naik hampir dua kali lipat menjadi Rp75 ribu per kilogram. Harga cabai rawit naik dari sekitar Rp40 ribu per kilogram menjadi Rp75 ribu per kilogram. Sementara, harga cabai hijau naik dari Rp30 ribu menjadi Rp45 ribu per kilogram.

Kenaikan harga ini disebabkan berkurangnya pasokan dari petani dan pengepul di Sumatra Utara yang merupakan pemasok terbesar ke kabupaten Aceh Singkil.

Harga Sembako Meroket Warga Menjerit

Sejumlah harga sembako mengalami kenaikan. Hal tersebut terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.

Harga beras, gula dan cabai merah meroket. Harga beras yang naik dari Rp10 ribu menjadi Rp13 ribu per liter. Sementara itu, harga cabai merah naik Rp5 ribu menjadi Rp75 ribu per kilogram. 

Kenaikan tersebut terjadi di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Kenaikan harga tersebut terjadi sejak dua minggu lalu, utamanya terjadi pada harga beras, gula pasir dan cabai merah. Menurut pedagang, mereka belum tahu kapan kenaikan harga sembako tersebut berakhir.

Kenaikan bahan pokok juga terjadi di pasar tradisional Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Lonjakan harga terjadi pada komoditi cabai dan kedelai.

Persediaan Bahan Pokok di Babel Aman Meski Ada Kenaikan

Kebutuhan Pokok di Gaza Makin Menipis

Makanan, obat-obatan, bahan bakar, dan air di Gaza, Palestina terlihat semakin menipis. Sekolah-sekolah yang dikelola PBB yang dijadikan tempat penampungan meluap.

Tank-tank terlihat bergerak di sisi Gaza di perbatasan dengan Israel Selatan pada Selasa, 7 November 2023 waktu setempat. Sementara Perang Israel - Hamas yang telah berlangsung selama sebulan terus berlanjut. 

Pasukan Israel telah bertempur melawan militan Palestina di dalam Gaza selama lebih dari sepekan. Bahkan, mereka telah berhasil membelah wilayah itu menjadi dua dan mengepung Kota Gaza. 

Pasukan Israel diperkirakan akan segera memasuki Kota Gaza dan para militan Palestina yang telah mempersiapkan diri. Kemungkinan besar, para militan tersebut akan bertempur dari jalan ke Jalan. Mereka akan melancarkan penyergapan dari jaringan terowongan yang luas.

Kendalikan Inflasi, Stok Bahan Pokok di DKI Bakal Ditingkatkan

Harga Bahan Pokok Kompak Naik

Jakarta: Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok pelan tapi pasti mulai naik. Kenaikan harga bawang putih bahkan tembus hingga Rp5.000 per kilogram.

Kenaikan harga banyak dipengaruhi faktor cuaca. Banyak petani di daerah gagal panen akibat kemarau panjang.

Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis menyebutkan, selain bawang putih, harga bahan pokok lain seperti beras, daging ayam, bawang merah, dan cabai rawit juga terkoreksi.

Merujuk data per 9 Oktober 2023, harga beras naik Rp150 per kilogram menjadi Rp14.500/kg. Harga daging ayam terkerek Rp350/kg menjadi Rp36.200/kg.

Sementara harga bawang merah terkoreksi dari Rp26.900 menjadi Rp27.100/Kg. Bawang putih kini dijual Rp45.200 setiap kilogram dari sebelumnya Rp44.250/kg. Harga cabai rawit tembus Rp50.800/kg dari semula Rp45.500/kg

Harga Bahan Pokok di Pasar Patra Jakarta Naik

Beberapa harga bahan pokok terutama sayur-mayur mengalami kenaikan di sejumlah pasar tradisional. Kenaikan harga dipicu para petani yang gagal panen karena kemarau panjang. 

Beberapa sayur-mayur seperti timun mengalami kenaikan harga. Bahkan, kenaikan harga mencapai 50%. Harga cabai merah juga mengalami kenaikan dari Rp25 ribu/kg menjadi Rp50 ribu/kg. 

Wiwin, pedagang bahan pokok di Pasar Patra Jakarta mengaku beberapa hari terakhir ada kenaikan harga di sejumlah bahan pokok, seperti sayur, beras, hingga bumbu-bumbu dapur. Namun, ia menyebut harga bawang merah justru turun dari Rp40 ribu/kg menjadi Rp26 ribu/kg. 

"Dari petaninya berkurang soalnya panennya kurang karena musim kemarau," kata Wiwin. 

Cuaca panas ekstrem juga menjadi salah satu penyebab petani sayuran gagal panen. Sehingga, hal itu mengakibatkan sejumlah harga bahan pokok mengalami kenaikan harga. 

PT Adaro Bersama Metro TV Bagikan Paket Sembako di Tujuh Provinsi

Jakarta: Jelang ulang tahun PT Adaro Energy Indonesia Tbk, PT Adaro kembali memberikan paket bantuan kepada keluarga pra sejahtera. Bantuan diberikan berupa berupa 31 ribu paket sembako. 

PT Adaro Energy Indonesia Tbk bekerja sama dengan Metro TV memberikan bantuan bahan pangan sebanyak 2 ribu paket untuk warga. Penyerahan bantuan bahan pangan ini bertajuk 'Paket Bantuan Adaro Hidupkan Hati'. 

Bantuan tersebut dilaksanakan dalam rangka HUT ke-31 Adaro dan HUT Metro TV ke 23, bekerja sama dengan Masjid Nursiah Daud Paloh. Sasaran bantuan adalah keluarga prasejahtera, anak yatim dan juga lansia.

Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk, Julius Aslan mengatakan, bantuan paket ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat. Ia juga berharap program ini akan rutin dilakukan setiap tahunnya. 

"PT Adaro sudah menyiapkan 31 ribu paket untuk dibagikan pada masyarakat di seluruh Indonesia, terutama di wilayah kerja Adaro yang kurang beruntung untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari. Ada tujuh provinsi yang akan dibagikan oleh Adaro," jelas Julius.

Pendistribusian paket sembako melalui Metro TV bukan pertama kali. Presiden Direktur Metro TV, Don Bosco Selamun menyatakan, bantuan ini sangat membantu masyarakat dan menurutnya, meski bantuan ini tidak besar namun masyarakat sangat senang dengan adanya bantuan. 

Bahan Pokok di Sumba Barat Stabil

Mendag Klaim Operasi Pasar Sukses Turunkan Harga Beras

Harga Beras di Pulau Pisang Pesisir Barat Tembus Rp17 Ribu Per Kg

Mendag: Stok Bahan Pokok Stabil, Harga Cenderung Turun

Erick Thohir: BUMN Harus Jaga Ketersediaan dan Harga Bahan Pokok

Harga Bahan Pokok Fluktuatif

Mendag: Harga Bahan Pokok Cenderung Turun

BRIN Dorong Pengembangan Inovasi Green Tempe

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama dengan Euglena dan Rumah Tempe Indonesia mengembangkan inovasi Green Tempe. Tempe hasil fermentasi menggunakan mikro alga ini, dinilai memiliki kandungan gizi tinggi, serta membantu mengurasi polusi.

Green Tempe adalah produk yang dihasilkan melalui inovasi dalam pengolahan tempe, dengan pendekatan ramah lingkungan dan berkelanjutan. 

Kerja sama penelitian ini dimulau sejak 2021 dan telah sampai pada tahap prototype. Rencananya, Green Tempe siap dipasarkan dalam waktu dekat dan dapat menjadi pilihan baru bagi masyarakat. 

"Tempe di Indonesia sangat populer. Saya ingin membuat varian baru menggunakan teknologi sains, untuk mengontrol dan memperbaharui, dan menginovasi varian berkualitas ini. Serta, saya ingin mengembangkan lebih lanjut." ujar Co Founder Euglena, Kenzo Suzuki. 

Mendag: Harga Bahan Pokok Stabil

Mendag Beberkan Penyebab Harga Daging Ayam dan Telur Masih Tinggi

Pasca Iduladha dan Potong Kurban, Harga Daging Sapi Turun

Sehari Jelang Iduladha, Harga Bahan Pokok Stabil

Jelang Iduladha, Presiden Cek Harga ke Pasar Tradisional

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecek harga kebutuhan pokok di pasar tradisional menjelang Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah.

Jokowi Pantau Harga Bahan Pokok Jelang Iduladha 2023

Pemerintah Jaga Stabilitas Harga Bapok Jelang Iduladha

Sejumlah Bahan Pokok Masih Mahal Jelang Iduladha

Diduga Ada Mafia Bawang Putih, Mendag: Saya Jamin Tidak Ada Anak Buah Saya!

Mendag Zulkifli Hasan menjamin tak ada mafia bawang putih dalam penerbitan izin impor, apalagi yang dilakukan oleh jajarannya di Kementerian Perdagangan.