KPR: Kapan Punya Rumah?

Kebutuhan hunian bagi masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda belum terpenuhi. Harga yang tak sebanding dengan penghasilan serta bunga KPR yang sangat tinggi menjadi kendala yang belum terselesaikan. 

Menurut data Kementerian PUPR tahun 2022, jumlah backlog terbanyak adalah rumah tangga dengan kepala keluarga generasi milenial, sebanyak 4,3 juta keluarga.

Program pemerintah belum cukup untuk mengejar pertumbuhan keluarga baru di Indonesia yang dapat mencapai 740.000 setiap tahunnya. Kendala lainnya adalah sulitnya mengakses KPR bagi para pekerja informal. 

Lantas, mampukah generasi muda mendapatkan hunian yang layak? Bagaimana solusi agar jumlah backlog sebanding dengan jumlah keluarga di Indonesia? Dan, akankah pemerintah menekan bunga KPR untuk mempermudah?

Beli Rumah Rp5 Miliar Kini Dapat Insentif Pajak

Pemerintah memperluas insentif pajak pertambahan nilai (PPN) pembelian rumah komersial baru. Kini rumah seharga Rp2 - 5 miliar juga mendapatkan insentif pajak.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan untuk rumah seharga Rp2 - 5 miliar, pemerintah akan menanggung PPN sampai dengan batas Rp2 miliar. Artinya jika membeli rumah seharga Rp2 miliar, maka pembayaran PPN-nya 100% ditanggung pemerintah. 

Namun jika membeli rumah seharga Rp5 miliar, pemerintah tetap memberikan insentif PPN, namun dengan batas Rp2 miliar saja.
 
Kebijakan diskon PPN 100% sampai Rp2 miliar akan segera berlaku pada November 2023 hingga Juni 2024. Lalu pada Juli sampai Desember 2024, diskon PPN akan berlaku 50% untuk penjualan rumah komersial baru.

Insentif properti ini merupakan upaya menjaga perekonomian dari dampak konflik global. Beberapa industri akan mendapatkan dampak positif dari pembangunan rumah, seperti semen, batu bata, pasir, kaca, hingga keramik.

Ketahanan Papan

Rumah yang Terlupakan

Pemerintah Soroti Kurangnya Ketersediaan Rumah Layak Huni di Jakarta

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Djan Faridz menyoroti banyaknya masyarakat yang belum memiliki rumah layak huni. Ia pun mendorong ketersediaan rumah layak huni untuk masyarakat di Indonesia. 

Djan mengatakan, pemerintah menaruh perhatian khusus terkait ketersediaan hunian rakyat yang layak. Hal itu mengacu pada angka hunian di Indonesia yang dikategorikan tinggi. 

Berdasarkan survei Sosio Ekonomi Nasional (Susenas), menunjukkan bahwa backlog hunian mencapai 12,71 juta. Sebanyak 2,9 juta di antaranya tersebar di Jabodetabek. 

Bahkan dari masyarakat yang memiliki hunian di Jakarta, 63 persen di antaranya belum memiliki hunian layak. 

Presiden Jokowi Sebut Indonesia Masih Kekurangan 12,1 Juta Rumah

Bank BTN Gelar Akad KPR Massal 10 Ribu Unit Rumah Subsidi se-Indonesia

PT Bank Tabungan Negara (BTN) Persero Tbk menggelar akad KPR massal serentak di seluruh Indonesia sekitar 10 ribu unit rumah di Perumahan Puri Delta Tiga Raksa. Kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen Bank BTN dalam mendukung pemerintah merealisasikan program sejuta rumah khususnya mempermudah masyarakat berpenghasilan
rendah memiliki rumah layak. 

Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan perumahan merupakan sektor yang penting di Indonesia. Menurutnya kegiatan akad KPR massal yang Bank BTN lakukan serentak di seluruh Indonesia merupakan wujud nyata dalam mendukung keberlanjutan program Perumahan Rakyat.

Pada acara akad massal tersebut lebih dari 10 ribu masyarakat yang tersebar di seluruh Indonesia berpartisipasi. Bank BTN terus mengembangkan produk dan program KPR baik subsidi maupun non subsidi untuk menggaet masyarakat khususnya milenial untuk memiliki aset berupa rumah.

Saat ini, menurutnya, sebagian besar milenial belum menyadari pentingnya rumah sebagai
aset. Padahal rumah masuk ke dalam kebutuhan pokok. Pengembangan sektor perumahan juga akan mendukung perekonomian karena memiliki multiplier effect terlebih dari 174 subsektor turunan.

Hadir di acara tersebut Menteri BUMN, Erick Thohir yang mengatakan bahwa backlog perumahan mencapai 12,7 juta unit, dan terdapat 81 juta termasuk generasi milenial. Menurut Menteri BUMN untuk menarik minat milenial perlu dibangun fasilitas transportasi massal seperti kereta atau akses publik.

Pemerintah Ungkap 3 Lokasi Primadona Hunian bagi WNA

Implementasi Aturan Kepemilikan Hunian bagi WNA Didorong Lebih Agresif

Minat Warga Asing Punya Hunian di Indonesia Masih Rendah

Konsep dan Pengembangan Pantai Indak Kapuk 2

Nama PIK atau Pantai Indah Kapuk pastinya sudah dikenal di kalangan masyarakat. PIK sendiri merupakan sebuah kawasan hunian elit yang memiliki sejumlah fasilitas umum yang sangat komplet. 

Awalnya, kawasan Pantai Indah Kapuk adalah areal yang tidak dilirik oleh banyak orang, namun Agung Sedayu Group dan Salim Group  sukses menjadikan kawasan ini menjadi salah satu kawasan paling elite dan bergengsi di Jakarta.

Dengan dedikasi dan pengembangan secara bertahap dan berkelanjutan. Agung Sedayu Group dan Salim Group terus mengembangkan Kawasan Pantai Indah Kapuk, dengan hadirnya PIK 2 yang didesain berkelas dunia.

Pembangunan Perumahan Kerap Bersinergi dengan Kawasan Komersial

Pembangunan Perumahan Kerap Bersinergi dengan Kawasan Komersial

Hidup di Matera Residences

Memiliki hunian yang premium dengan fasilitas lengkap, menjadi impian semua orang. Matera Residences hadir dengan desain modern klasik yang membuat penghuni nyaman.

"Bisa dibilang ini bergaya American Klasik, terlihat elegan dengan bukaan yang cukup banyak," ucap Direktur Planning & Design Paramount Land, Henry Napitupulu.

Paramount Land menciptakan Matera Residences dengan menyatukan tiga ruang sekaligus, yakni ruang tamu, keluarga, dan makan. Hal itu dilakukan agar penghuni merasa ruangan lebih luas.

Matera Residences menawarkan tiga tipe hunian kepada masyarakat yang ingin merasakan tinggal ala Eropa. Direktur Paramount Land mengatakan, pihaknya membidik pasar menengah ke atas.

"Tipe 9,10 dan 12 itu memiliki tatanan ruang yang sama, memiliki empat kamar tidur plus 1 kamar ART," ucap Presiden Direktur Paramount Land, M. Nawawi.

Matera Residences telah menyediakan berbagai fasilitas mewah yang bisa dinikmati penghuni, salah satunya lapangan terbuka hijau. Selain itu, pengelola juga membangun jogging track. Sehingga, Matera Residences cocok untuk calon penghuni yang menginginkan kualitas hidup lebih baik.

Penjualan Properti Hunian Meningkat di Triwulan I 2023

Penjualan properti jenis hunian meningkat di triwulan pertama 2023. Terutama untuk rumah seharga Rp500 juta sampai Rp1 miliar.

Real Estate Indonesia (REI) mencatat penjualan rumah di kelas ini naik hingga 10%, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022. 

Menurutnya, generasi muda yang beraktivitas di Jakarta masih membeli rumah setapak di daerah Bekasi, Serang, dan Tangerang Kota. 

Sementara untuk di dalam kota Jakarta, opsinya adalah membeli rumah susun atau apartemen.

Rumah 90 Meter Persegi di Jakbar Ini Dibanderol Rp2,2 Miliar

Membeli rumah hunian merupakan salah satu kebutuhan bagi masyarakat. Salah satu perumahan baru di daerah Joglo, Jakarta Barat menghadirkan tipe Emerald dengan luas tanah dan bangunan 90 meter persegi. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp2,2 miliar. 

Tipe ini memiliki dua kamar tidur, satu kamar ART, dan satu study room di lantai satu. Selain itu, fasilitas lain yang disediakan di antaranya, penjagaan satpam 24 jam, sport hall, dan club house yang dapat dinikmati oleh para penghuni.

Lokasi perumahan juga dekat dengan Tol JORR, halte busway, sekolah, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan yang mudah diakses oleh penghuni.

Terdapat tiga cara pembayaran untuk membeli rumah tipe Emerald ini, yaitu dengan cash keras, cash bertahap kepada developer, serta KPR. Untuk KPR, pembeli akan dibebankan dengan pembayaran down payment (DP) 10?ngan cicilan sebanyak tiga kali dan cicilan perbulan sekitar Rp12 juta untuk tenor 20 tahun.

Marketing Staff, Bryan menyebut, untuk keluarga muda ataupun yang telah memiliki dua anak, rumah ini bisa menjadi pilihan tempat hunian.

Melihat Desain Rumah Ramah Lingkungan di Australia

Bangunan ramah lingkungan dikembangkan di Australia. Pembangunan dengan konsep terbaru di Perth, Australia, ini berlokasi di lahan seluas 800 meter persegi, terdiri dari 4 rumah, gudang, dan yang terpenting, 40 buah pohon. 

Desain pembangunan ini dipandang sebagai contoh yang dapat diterapkan untuk menampung populasi yang terus bertambah tanpa menebang pohon. Dalam waktu dekat, hal ini mungkin bisa menjadi proposal rutin.

UU Perencanaan Baru Australia Barat akan mulai berlaku pada September 2023. UU tersebut akan mewajibkan jumlah minimum pohon untuk setiap pembangunan perumahan baru. 

Selain itu, sebanyak 15?ri lokasi bangunan harus didedikasikan untuk 'lansekap lunak" seperti halaman rumput. Menurut penelitian, panas yang dihasilkan di kawasan perkotaan dapat sangat dikurangi dengan adanya kanopi pohon yang tepat.

Selama musim panas, suhu di kawasan pinggir kota yang memiliki banyak pepohonan mencapai sekitar 35°C. Sementara suhu di kawasan permukiman yang tidak memiliki pepohonan bisa mencapai sekitar 40°C.

Presiden Jokowi Resmikan Hunian Milenial di Depok

Rumah Vertikal Solusi Hunian Terjangkau?

Tingginya tingkat urbanisasi mendongkrak kebutuhan rumah. Minimnya lahan di perkotaan membuat harga rumah tapak terus melambung dan semakin tak terbeli. Solusinya adalah hunian vertikal.

Berpenghasilan UMR, Pengamat: Kerja Seumur Hidup pun Belum Tentu Bisa Beli Rumah

Harus diakui, menabung untuk membeli rumah tapak sangat sulit dilakukan. Semakin sulit situasinya bagi pekerja berpenghasilan UMR,  walau bekerja seumur hidup pun belum tentu dapat membeli rumah.

Gara-gara Ini Anak Milenial Sulit Punya Rumah?

Generasi milenial secara umum dianggap tidak mampu membeli rumah. Alasannya mereka tidak mampu menabung, sementara harga rumah kian melambung tinggi.