Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Jakarta: Putri sulung Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, merespons langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berpeluang memeriksa Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Dia tak ingin hukum dijadikan alat menjegal jelang kontestasi politik 2024.
"Di sisi lain, (walau saya bermasalah dengan Cak Imin cs), saya tak ingin kontestasi politik menjadikan hukum sbg bahan jegal-jegalan. Itu bahaya bagi masa depan bangsa," kata Alissa melalui akun X Space pribadinya dikutip Minggu, 3 September 2023.
Cak Imin sejatinya sudah dipilih sebagai bakal cawapres mendampingi Anies Baswedan. Deklarasi sudah dilakukan pada Sabtu, 2 September 2023.
Alissa menekankan pendapatnya tersebut bukan hanya ditujukan kepada Cak Imin. Namun, seluruh kasus dugaan korupsi yang diungkap APH yang ditujukan menjegal pihak-pihak tertentu.
"Ini bukan hanya kasus yang terkait yang bersangkutan ya. Segala kasus siapapun yang diungkap untuk main jegal-jegalan, saya tidak setuju," tegas dia.
Dia menekankan hukum tak boleh digunakan guna kelompok tertentu. Terutama, menjelang pesta demokrasi lima tahunan.
"Itu menggadaikan kedaulatan hukum di Indonesia, hanya untuk kepentingan lima tahunan. Semoga tidak ada," ujar Alissa.
Alissa mengatakan Cak Imin kerap meremehkan jaringan Gusdurian. Namun, Koordinator Jaringan Gusdurian itu menekanan selalu meneguhkan keteladanan sikap Gus Dur yang adil dan memikirkan bangsa.
"Walaupun cs-nya Cak Imin meremehkan Gusdurian yang katanya cuma 150 orang aja, setidaknya kami keukeuh mengambil keteladanan #GusDur untuk bersikap adil dan memikirkan Indonesia, tidak mikir hanya balas dendam, dan tidak menggadaikan ideologi demi jabatan dan kekuasaan," ucap Alissa.
Sebelumnya, pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur merespons soal kasus dugaan korupsi pengadaan sistem pengawasan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) terjadi saat 2012. Kasus itu diduga berkaitan dengan Cak Imin.
“Jadi semua yang terlibat, yang disebutkan oleh para saksi dan ditemukan juga di bukti-bukti, kita akan minta keterangan,” kata Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat, 1 September 2023.