Petugas keamanan bersiaga di luar sebuah penjara di Ekuador. (EPA)
Quito: Ekuador telah mengumumkan status keadaan darurat di tiga provinsi setelah penembakan yang menewaskan dua orang, termasuk seorang wali kota.
Saat menyampaikan pengumuman pada hari Senin kemarin, Presiden Ekuador Guillermo Lasso juga memberikan penghormatan kepada kedua korban tewas, yaitu wali kota Agustín Intriago dan seorang warga sipil bernama Ariana Estefanía Chancay.
"Ibu di mana pun tidak seharusnya mengubur anak-anak mereka, dan tidak ada anak yang bisa tumbuh tanpa orang tua mereka, apalagi karena serangan kriminal," tulis Lasso di Twitter.
"Hari ini Ekuador berduka," sambungnya, dikutip dari laman Al Jazeera, Selasa, 25 Juli 2023.
Lasso menambahkan bahwa tersangka penembakan telah ditahan, sementara penyelidikan atas penembakan tersebut masih berlangsung.
Penembakan terjadi pada hari Minggu lalu di kota pelabuhan Manta, di mana Intriago, 38, baru saja memulai masa jabatan kedua sebagai wali kota di bulan Mei. Ia telah terpilih kembali pada Februari.
Chancay, seorang pemain sepak bola muda untuk tim Las Dragonas, juga terkena tembakan saat mendekati sang wali kota untuk berbicara, menurut surat kabar El Universo. Ia juga meninggal akibat luka parah.
Empat orang juga terluka dalam serangan tersebut. Petugas keamanan sempat membalas tembakan ke arah tersangka usai Intriago tertembak. Sejauh ini, motif penembakan belum diketahui.
Bentrokan penjara meletus selama akhir pekan
Peristiwa penembakan di Manta adalah kejahatan tingkat tinggi di Ekuador, negara yang terus berjuang melawan kekerasan geng kriminal.
Pekan terakhir ini, misalnya, bentrokan meletus di La Litoral, penjara terbesar di negara itu. Kekerasan dimulai pada Sabtu sore dan berlanjut hingga akhir pekan, menewaskan sedikitnya enam orang dan membuat 11 lainnya terluka.
Pihak berwenang menyalahkan kekerasan pada persaingan antar geng kriminal. Terletak di Guayaquil, kota pelabuhan terbesar di negara itu, penjara La Litoral adalah salah satu yang paling terkenal di Ekuador.
Pada September 2021, La Litoral mengalami salah satu kerusuhan penjara paling mematikan dalam sejarah Ekuador, dengan angka korban tewas mencapai sekitar 120 orang. Lebih dari 400 orang tewas di penjara Ekuador sejak tahun itu.
Hari Senin lalu, sekitar 90 penjaga penjara disandera di provinsi Cotopaxi, Azuay, Cañar, El Oro dan Napo.
Sejumlah kelompok di dalam 13 penjara dan pusat penahanan Ekuador juga telah menyatakan aksi mogok makan, meski pihak berwenang belum mengungkapkan alasan di balik demonstrasi tersebut.
Kota-kota pesisir seperti Manta dan Guayapil telah menjadi
hotspot perang wilayah karena geng-geng kriminal berusaha mengedarkan narkoba dari Ekuador ke berbagai tujuan di luar negeri. April lalu, 10 orang tewas dan tiga lainnya luka-luka, termasuk seorang gadis berusia 13 tahun, dalam serangan yang juga dikaitkan dengan kekerasan geng.
Dalam pernyataannya pada hari Senin, Presiden Lasso mengatakan kematian baru-baru ini "telah melukai kita dan, pada saat yang sama, menggembleng kita sebagai sebuah negara."