Medan: Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom TNI) Marsekal Muda (Marsda) TNI Agung Handoko belum dapat menduga adanya upaya intervensi hukum yang dilakukan oleh Mayor Dedi Hasibuan ketika menggeruduk Polrestabes Medan.
“Belum dapat diduga atau konotisasikan ada upaya intervensi untuk mempengaruhi proses hukum yang sedang jalan,” imbuh Agung, Kamis, 10 Agustus 2023.
Agung melihat kedatangan Mayor Dedi ke Polrestebes Medan terdapat indikasi ingin menunjukkan kekuasaan atau show of force di kantor polisi. Penggerudukan tersebut diketahui dilakukan untuk membela keponakan dari Dedi Hasibuan yang menjadi tersangka atas kasus tanah.
Dedi diketahui membawa 40 prajurit dan menggeruduk Polrestabes Medan dengan tujuan untuk membela keponakan Dedi Hasibuan. Saat ini Dedi Hasibuan sudah diselidiki oleh Puspom TNI di Jakarta, dan hadir diterbangkan dari Medan pada hari kemarin.
“Jadi Mayor Dedi Hasibuan ini kemarin hanya klarifikasi sifatnya. Jadi tidak ada penahanan terhadap yang bersangkutan,” ujar Marsda Agung kembali.
?Mayor Dedi Hasibuan telah diserahkan kepada Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI untuk menjalani pemeriksaan terkait kedatangannya bersama sejumlah anggota TNI ke Mapolrestabes Medan.
"Untuk Mayor Dedi sekarang sudah di Jakarta, kita serahkan pemeriksaannya ke Puspom TNI," kata Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan Kolonel Infanteri Rico J Siagian di Medan, Selasa, 8 Agustus 2023.
Sementara untuk 13 orang anggota TNI lainnya, Rico mengatakan diperiksa oleh Polisi Militer Kodam (Pomdam) terkait kedatangannya bersama Mayor Dedi Hasibuan ke Polrestabes Medan untuk berkoordinasi soal penahanan ARH yang merupakan saudara Mayor Dedi Hasibuan.
