Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Sekretariat Presiden
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut sebanyak 19 negara telah membatasi ekspor pangan. Hal ini buntut terjadinya krisis pangan yang disebabkan perang Rusia dengan Ukraina.
"India baru saja stop ekspor beras. Akibatnya harga beras naik di semua negara," ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya acara Dies Natalis Ke-60 Institut Pertanian Bogor (IPB), di Jawa Barat, Jumat, 15 September 2023.
Presiden mengatakan Ukraina telah menghentikan ekspor gandum sebanyak 77 ton ke Afrika dan Asia. Sebab, Pelabuhan Odesa telah diblok Rusia.
Hal serupa juga dilakukan Rusia. Negeri Beruang Merah itu menghentikan ekspor gandum sebanyak 130 juta ton.
"Artinya sebanyak 207 juta ton gandum berhenti tersalurkan ke Afrika dan Asia," ungkap Jokowi.
Kepala Negara menyampaikan penghentian ekspor itu dilakukan karena negara-negara tersebut ingin menyelamatkan warganya dari dampak krisis pangan. Akibatnya, Indonesia mengalami kesulitan dalam memperbesar cadangan beras strategis.
"Sekarang, nyari (negara pengekspor beras) sangat sulit karena ingin menyelamatkan rakyatnya sendiri- sendiri, memberi makan rakyatnya sendiri-sendiri," bebernya.
RI 1 menekankan tidak ada gunanya khwatir dan takut terhadap krisis pangan. Persoalan ini harus dihadapi bersama.
"Yang paling penting kemudian kita antisipasi apa yang harus kita kerjakan," ujar dia.