Kurma yang rasanya manis dan berdaging merupakan buah yang paling diminati saat Ramadan. Buah ini memiliki banyak manfaat yang mengandung zat besi, kalsium, fosfor, tembaga, vitamin A, B, B2, C, karbohidrat, protein, serat dan nutrisi lain yang menyehatkan.
Kurma memiliki beragam jenis bentuk dan warna. Namun, kurma yang paling diminati pembeli adalah Kurma Ajwa atau ‘kurma suci’ yang berasal dari Madinah, Arab Saudi.
Kurma Ajwa memiliki kuantitas terbatas, serta merupakan jenis kurma yang berkhasiat menangkal racun menurut kepercayaan Islam. Selain itu, ada pula Kurma Sukkari yang dikenal sebagai 'kurma kerajaan', dan berbagai jenis kurma tangkai.
Menurut Alma, seorang pedagang kurma di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, kurma merupakan salah satu makanan utama setiap bulan Ramadan. Bahkan, penjualan kurma membuat omzet pasar meningkat.
Kurma dengan kualitas baik dapat dilihat dari warna, tekstur dan rasanya. Pembeli disarankan menghindari kurma yang memiliki bintik putih atau berjamur.
Produk kurma yang dijual Alma kebanyakan diimpor dari wilayah Timur Tengah, yakni Palestina, Iran dan Turki.
Kurma tak hanya dijadikan menu berbuka saat puasa, tetapi juga dijadikan oleh-oleh ciri khas umat Islam sepulang dari ibadah haji ataupun umrah.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, pemerintah Indonesia mengimpor sebanyak 61.352,91 ton kurma senilai USD 86,26 juta.
Angka tersebut naik 22,38% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 50.133,62 ton dengan nilai USD 69 juta.
(M. Khadafi)
