NEWSTICKER

Jokowi Diminta Sadar Posisi

Jokowi Diminta Sadar Posisi

Theofilus Ifan Sucipto • 28 May 2023 14:54

Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) diharapkan memahami posisinya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Yakni, dengan tidak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi seperti urusan segelintir partai politik.

"Mudah-mudahan tidak terus-menerus menjadikan Istana sebagai rumah pribadi, tapi rumah seluruh warga negara," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Presiden Jokowi Gerilya Kotak Kosong Pilpres 2024?’ Minggu, 28 Mei 2023.

Dedi mengatakan Jokowi seyogianya menyadari kekeliruan berpikir dan bersikap. Urusan calon presiden merupakan ranah masing-masing partai politik.

"Karena ada ancaman terhadap kredibilitas presiden kalau terlalu dalam ikut campur dalam urusan politik praktis," jelas dia.

Dedi menyinggung kritik yang disampaikan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI). Kritik itu berupa unggahan di media sosial berjudul 'Jokowi Milik Parpol, Bukan Milik Rakyat.'

"Kritik yang disuarakan bisa memengaruhi publik dan merusak reputasi Jokowi dan presiden dalam artian kelembagaan," ujar dia.

Dedi juga berkaca dari rekam jejak presiden-presiden Indonesia sebelumnya. Dia mencontohkan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Saat Demokrat berkuasa, tetap saja dalam tataran masa bakti. Waktu selesai, turun, membiarkan partai bertarung dengan sendirinya. Presiden (Jokowi) perlu mengambil sikap demikian," ucap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(M Sholahadhin Azhar)