Dalam setiap kontestasi demokrasi, peran penting relawan tak dapat dipungkiri. Secara tradisi, kelompok relawan membubarkan diri pasca kontestasi. Namun relawan pendukung Jokowi, nyatanya tak kunjung purnabakti.
Sepak terjang kelompok relawan terus jadi sorotan. Jokowi dan pendukungnya dinilai tak etis bila sikap politiknya tidak sejalan dengan PDIP. Transformasi relawan pendukung Jokowi, belakangan marak terjadi. Beberapa bulan lalu, kelompok Jokowi Mania (Joman) berubah nama menjadi GP Mania dan menyerahkan dukungan kepada Ganjar Pranowo. Namun GP Mania juga dibubarkan karena dukungan dialihkan ke Prabowo Subianto dan berganti nama menjadi Prabowo Mania 08.
Belasan kelompok relawan pendukung Jokowi lainnya masih mencari cantelan kekuasaan. Ada sekitar 15 kelompok relawan yang terlibat musra, seperti Projo, Seknas Jokowi, Bara JP, dan sebagainya. Hasilnya, musra merekomendasikan sejumlah nama sebagai capres dan cawapres.
Kelompok relawan berperan sentral dalam kesuksesan Jokowi memenangi Pilpres 2014. Dianggap sebagai representasi akar rumput, manuver politik relawan menampilkan citra Jokowi mendapat dukungan arus besar rakyat.
Konon, dorongan relawan akhirnya membatalkan rencana PDIP mengusung kembali Megawati Soekarnoputri dalam Pilpres 2014. Ada sekitar 1.400 kelompok relawan pendukung Jokowi dalam Pilpres 2014.
Dalam pilpres 2019, jumlah kelompok relawan pendukung Jokowi naik menjadi 2 ribu. Secara tradisi, kelompok relawan membubarkan diri pasca kontestasi. Namun relawan pendukung Jokowi nyatanya tak kunjung purnabakti. Motivasinya beragam, ada yang mendukung secara emosional, tetapi tak sedikit yang bersifat transaksional.
Bila sosok yang dijagokan menang, elite di kelompok relawan berpeluang ikut diberi jabatan. Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi misalnya. Ia diangkat sebagai wakil menteri desa dan PDTT.
Pasca Pilpres 2014, sedikitnya 14 politisi dan relawan pendukung Jokowi-JK diangkat sebagai Komisaris BUMN. Lembaga Antikorupsi (ICW) juga mencatat pasca pilpres 2019-2022 ada 46 orang pendukung Jokowi-Maruf mendapat jatah Komisaris BUMN.
Tak ada yang dilanggar dengan upaya Jokowi memelihara dan memobilisasi relawan pendukungnya. Namun, PDIP menilai tidak etis bila sikap politik Jokowi dan relawan pendukungnya tidak sejalan.
Selain menggalang kekuatan melalui koalisi, Jokowi tampaknya juga menggalang kekuatan melalui relawan. Motivasinya boleh jadi agar tetap dilibatkan dalam proses negosiasi kekuasaan.