Momentum Hari Raya Idulfitri di Indonesia selalu dihiasi dengan tradisi mudik. Tradisi yang dirayakan setiap tahun ini sangat baik untuk memupuk rasa persatuan, sebagaimana dimuat dalam sila ketiga Pancasila.
Tradisi mudik kian efektif menjadi mesin penggerak ekonomi. Apalagi, jumlah pemudik yang terus bertambah. Bahkan kini melampaui 100 juta orang.
“Kita bersyukur memiliki tradisi kuat dalam Hari Raya Idulfitri. Jutaan orang mudik untuk merayakan tradisi ini. Sebuah tradisi tahunan yang bisa memperkuat rasa persatuan kita,” kata anggota MPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Subardi dalam Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Sanggar Budaya Grahatama, Bangunjiwo, Bantul, DIY, Sabtu (29/4/2023).
Menurut Subardi, tidak semua negara memiliki tradisi kuat dalam perayaan Idulfitri. Di Indonesia, momentum Idulfitri yang di dalamnya terdapat tradisi mudik, yakni periode terjadi mobilisasi massa yang paling besar setiap tahun.
Momentum Hari Raya Idulfitri di Indonesia selalu dihiasi dengan tradisi saling bermaafan dan silaturahmi sosial. Tradisi yang dirayakan setiap tahun ini sangat baik untuk memupuk rasa persatuan, sebagaimana dimuat dalam sila ketiga Pancasila.
Mudik sebagai tradisi kultural sejak puluhan tahun juga merupakan momentum perputaran uang yang cepat dari pusat ke daerah. Tradisi itu juga menjadi titik ukur keberhasilan pembangunan di bidang infrastruktur dan perhubungan.
Pemerintah pusat dan daerah terus memperbaiki infrastruktur yang layak bagi pengguna transportasi. Artinya, pemeliharaan infrastruktur terjaga, dan pengembangan infrastruktur berjalan.
“Dari Idulfitri, satu program pembangunan bisa diukur keberhasilannya. Jadi wajar kalau ada program pembangunan dikejar untuk momentum mudik,” jelasnya.