Suhu panas ekstrem yang terasa di sejumlah daerah di Indonesia dapat berdampak pada fenomena El Nino. Oleh sebab itu, pemerintah menyiapkan teknologi modifikasi cuaca sebagai senjata menghadapi El Nino.
"Setidaknya sejak saat ini kami menyiapkan teknologi modifikasi cuaca sebagai senjata menghadapi El Nino," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangannya dalam akun Instagram pribadinya, Rabu (26/4/2023).
Menurut BKMG, El Nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini dapat mengurangi curah hujan di Indonesia, sehingga memicu terjadinya kondisi kekeringan.
Sekjen Organisasi Meteorologi Dunia menyatakan bahwa fenomena El Nino akan membawa suhu menjadi tinggi dan membuat cuaca menjadi lebih kering. El Nino diprediksi akan terjadi pada Agustus 2023.
El Nino pernah terjadi di Indonesia pada 2006, 2009 dan 2012. El Nino berpotensi menyebabkan dampak kekeringan yang luas, serta kebakaran hutan dan lahan di beberapa daerah. Kondisi ini tentu akan berdampak pada turunnya produksi pertanian dan pertambangan.