22 November 2023 08:46
Direktur Celios Bhima Yudhistira menyebut proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tidak bisa berjalan tanpa adanya investor. Jika tak ada investor yang masuk, maka proyek ini tentu akan memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Kalau investor belum masuk, maka APBN harus menanggung banyak sekali, bahkan hal-hal yang sifatnya komersial," kata Bhima Yudhistira dalam tayangan Metro Pagi Primetime, Metro TV, Rabu, 22 November 2023.
Menurut Bhima, perusahaan BUMN akan didorong untuk berinvestasi lebih banyak di IKN Nusantara, jika investor yang masuk masih minim. Hal ini melenceng dari perencanaan awal karena pemerintah sebelumnya menyiapkan anggaran sebesar Rp466 triliun untuk proyek IKN.
Bhima menambahkan, investor asing saat ini sedang menghitung proyek mana di IKN yang bisa menjanjikan keuntungan di atas 7% per tahun. Para investor asing harus menguji tuntas telebih dahulu kelayakannya, karena mereka akan membandingkan dengan investor lain.
"Dengan kondisi global yang masih belum mendukung, masih ada inflasi tinggi di negara-negara investor, ada suku bunga yang masih tinggi, dan ini yang menjadi pertimbangan dari sisi global, dari sisi domestiknya ada pemilu, ada hubungan yang tidak harmonis antar partai pengusung presiden dengan presiden sendiri, ini juga menjadi pertimbangan," jelas Bhima.
Saat ini , sebanyak 130 perusahaan yang menyatakan minat berinvestasi masih melakukan preview terhadap potensi investasi dan sedang disesuaikan berdasarkan perencanaan prioritas ibu kota negara. Mayoritas pihak asing yang berminat untuk investasi di IKN tidak dalam bentuk tunai, melainkan fokus pada proyek investasi proyek pembangunan.
Meski begitu, Presiden Joko Widodo dalam setiap kunjungan kerja ke negara lain selalu menawarkan pada investor untuk berinvestasi di ibu kota nusantara di Kalimantan Timur. Hal itu dilakukan Joko Widodo untuk mempertahankan keberlangsungan pembangunan di Ibu Kota Nusantara tersebut.